PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Cinta Tak Direstui, Sepasang Kekasih Ditemukan Tewas Tenggelam Di Danau Batur

Selasa, 14 Februari 2017

00:00 WITA

Bangli

7391 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Diduga karena cintanya tidak direstui pihak keluarga, sepasang kekasih asal desa Bayung Gede, Kintamani, Bangli nekat mengakhiri hidupnya dengan cara yang dramatis. Jenazah korban ditemukan di kawasan Danau Batur dalam kondisi sama-sama terikat selendang, seolah-olah tidak ingin terpisahkan.

Sesuai informasi yang dihimpun Selasa (14/02/2017), indentitas korban diketahui bernama I Nengah Asih (38) beralamat di banjar Bayung Gede, desa Bayung Gede, Kintamani dan Ni Ketut Pratiwi (18) yang masih berstatus pelajar asal banjar Pludu, Bayung Gede. Keduanya ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia akibat menceburkan diri ke Danau Batur, tepatnya di dekat Dermaga Kedisan, Senin (13/02/2017) sekitar pukul 20.30 wita. Atas temuan mayat tersebut, warga sekitar sempat geger. Terlebih, saat ditemukan jenazah keduanya dalam kondisi saling mengikatkan diri dengan selendang seolah-olah tidak ingin terpisahkan.

Kronologis penemuan mayat pasangan kekasih ini, bermula pada hari Senin tanggal 13 Pebruari 2017 pukul 06.00 wita, saksi atas nama Ni Wayan Sutri menerima SMS dari adik iparnya, korban I Nengah Asih. Dalam SMS tersebut, korban meminta agar memberitahukan keponakannya, I Komo mengambil mobil miliknya di dermaga Kedisan - Kintamani.

Setelah menerima SMS tersebut, saksi Ni Wayan Sutri sempat beberapa menghubungi korban. Hanya saja, tidak kunjuang diangkat. Curiga dengan prilaku korban, akhirnya sekitar pukul 16.00 wita saksi bersama I Komo mengecek ke Dermaga Kedisan dan menemukan mobil Daihatsu Taft GT DK 699 CN milik korban parkir di parkiran Dermaga Kedisan dalam keadaan tidak terkunci (kunci nyantol). Dalam mobilnya, ditemukan 2 buah HP dan sebuah surat wasiat yang sengaja ditinggalkan korban sebelum mengakhiri hidupnya.

Kanit Reskrim AKP. Dewa Gede Oka seijin Kapolsek Kintamani Kompol. Gede Sumena saat dikonfirmasi awak media, membenarkan adanya kasus ulah pati tersebut. Dibeberkan, setelah mendengar informasi tersebut sekitar pukul 17.00 wita tim gabungan Polsek Kintamani diback up buser Polres dan Sat Polair Polres Bangli tiba di TKP. “Setelah melakukan olah TKP dan menginterogasi para saksi, upaya pencarian kita lakukan di sekitar danau Batur. Hingga akhirnya pada pukul 20.30 wita, kedua korban ditemukan meninggal tenggelam dalam keadaan saling mengikatkan diri menggunakan selendang warna hijau,” ungkapnya.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil olah TKP,  keterangan saksi, pemeriksaan team medis dan didukung dengan surat wasiat yang ditemukan dalam mobil korban, diduga kuat keduanya sengaja bunuh diri secara bersama – sama. “Sebelum mmenceburkan diri  ke dalam danau, kemungkinan kedua korban sengaja mengikatkan diri dengan selendang agar tidak terpisahkan,” tutur AKP. Dewa Gede Oka.  

Motifnya, diduga karena hubungan asmaranya tidak direstui pihak keluarga karena I Nengah Asih. Sebab, status yang bersangkutan sudah berkeluarga (memiliki istri) sejak 14 tahun. Namun, hingga kini belum memiliki keturunan, sehingga perkawinannya tidak harmonis dan memilih pisah ranjang. Dalam kondisi rumahnya tangganya seperti itu, akhirnya korban bertemu dan menjalin cinta dengan korban Ni Ketut Prawati yang masih berstatus pelajar. “Dari surat wasiat yang kita temukan, kedua korban sama-sama saling mencintai. Namun karena tidak diretui oleh pihak keluarga, mereka memilih bunuh diri,” sebutnya.

Disampaikan,sesuai isi surat wasiat tersebut, korban meminta agar hutang-hutangnya dilunasi pihak keluarga. Selain itu, korban juga meminta dipulangkan ke rumahnya, bukan ke rumah yang ditempati istrinya. “Dalam surat itu, korban juga menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua korban Ni Ketut Pratiwi dan mengaku tidak pernah mengguna-gunainya. Dia mengaku tulus mencintai kekasihnya itu,” bebernya. Atas kejadian tersebut, pihak keluarga juga sudah menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi jenazah karena meyakini kematian korban murni akibat bunuh diri.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\