Diresmikan, IRD RSUD Buleleng Masih Perlu Pengadaan Alat CT Scan
Senin, 13 Februari 2017
00:00 WITA
Buleleng
3657 Pengunjung
suaradewata
Buleleng, suaradewata.com - Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Buleleng, kini telah diresmikan oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, pada Senin (13/2/2017) siang. Namun, gedung yang menelan biaya fisik sebesar Rp80 Milyar ini, ternyata masih memerlukan alat ST Scan.
Hal itu diungkapkan, Dirut RSUD Kabupaten Buleleng, dr. Gede wiartana. Menurutnya, pihak RSUD kini sedang mengajukan pengadaan alat CT Scan kepada Pemkab Buleleng, karena gedung IGD yang baru ini belum tersedia alat CT Scan. Untuk itu ia berharap, agar pengadaan alat CT Scan ini bisa terealisasi.
"Kami sekarang, masih mengajukan pengadaan alat CT Scan. Dengan ada alat CT Scan diharapkan, di gedung semua bisa ditangani. Makanya, untuk sementara kalau ada pasien yang memerlukan CT Scan, kami bawa ke belakang," kata Wiartana.
Meski begitu Wiartana mengaku, dengan adanya Gedung IGD yang baru ini, dapat membantu gedung UGD yang lama, agar tidak terjadi kesemrawutan di gedung UGD yang lama. Sebab, dilengkapi dengan alat kesehatan dan fasilitas lengkap sampai tindakan operasi. "IGD ini sangat membantu terutama jumlah ICCU dan ICU bertambah dan menghindari kesemrawutan di UGD lama," jelasnya.
Sementara Bupati Suradnyana menjelaskan, pembangunan IGD RSUD Buleleng ini, sebuah upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan. Selain bertujuan, untuk dapat menunjang usaha Undiksha Singaraja, mendirikan Prodi Kedokteran.
"Ini terus kami lakukan untuk bisa memenuhi keinginan membentuk Prodi Kedokteran di Undiksha. Kami akan terus berupaya, memaksimalkan SDM di RSUD Buleleng terutama untuk dokter spesialis," kata Suradnyana.
Dalam hal pendirian Prodi Kedokteran, kata dia, pihaknya dan Undiksha kini masih menunggu hasil visitasi yang dilakukan oleh Kemeristekdikti. Dengan hasil visitasi ini, Undiksha diharapkan sudah bisa membuka Prodi Kedokteran.
"Saya akan terus berjuang, agar ini bisa terwujud. Sekarang, kami masih menunggu hasil visitasi dari Kemenristekdikti. Karena hanya itu, syarat yang masih dipperlukan, agar Prodi Kedokteran bisa terwujud di Buleleng," jelas Suradnyana.
Terkait parkir yang ada di depan IGD, Suradnyana menambahkan, pihaknya bersama RSUD Buleleng telah merancang Grand Design penataan RSUD Buleleng. "Kedepan kami tidak hanya membangun Gedung saja, tapi fasilitas parkir dibangun sesuai dengan kebutuhan yang ada," pungkas Suradnyana.rik/adi/aga
Komentar