Dandim 1626 Bangli Kerahkan Anggota Penuh Bantu Evakuasi Korban Longsor
Jumat, 10 Februari 2017
00:00 WITA
Bangli
4390 Pengunjung
suaradewata
Bangli, suaradewata.com – Setelah melalui perjuangan yang cukup keras, 12 korban meninggal dunia akibat longsor yang terjadi di tiga desa di Kintamani, Bangli akhirnya berhasil dievakuasi oleh tim gabungan TNI/Polri, BPBD bersama warga setempat. Tiga desa yang terkena dampak bencana longsor, yakni desa Songan, desa Awan dan desa Sukawana. Dari ketiga desa ini, tercatat 7 korban meninggal di dusun Bantas desa Songan, 4 korban meninggal di desa Awan dan seoarang korban meninggal di desa Sukawana. Selain itu, tercatat sejumlah korban luka juga berhasil dievakuasi dan telah dirawat di RSU Bangli, jumat (10/02/2017).
Komandan Kodim 1626/Bangli Letkol Inf S.L Manurung S.IP mengaku turut mengerahkan anggotanya secara penuh untuk memback up bantuan saat evakuasi korban longsor dilakukan bersama instansi terkait. Dandim mengatakan, setelah menerima laporan adanya longsor yang menimpa masyarakat anggota Kodim langsung diturunkan ke lokasi untuk membantu meringankan beban yang dialami oleh warga. “TNI harus segera mengambil tindakan apabila ada musibah yang menimpa masyarakat. Ini merupakan tugas aparat kewilayahan membantu mengatasi kesulitan masyarakat,” ungkapnya.
Diketahui, bencana longsor tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan sejak Kamis, 9 Pebruari 2017. Kebanyakan korban meninggal akibat tertimpa material dan reruntuhan bangunan yang porak poranda diterjang longsor. “Longsor yang melanda di tiga desa itu, rata-rata terjadi pada dini hari sehingga banyak menelan korban jiwa,” bebernya.
Disebutkan, rumah warga yang tertimpa longsor meliputi rumah I Gede Sentana, I Ketut Merta , I Wayan Wartana, I Gede Sarta dan I Gede Arta di wilayah Songan. Rumah milik I Gede Kembar Suparsa di desa Awan dan Rumah milik Jero Gun di desa Sukawana mengalami kerusakan karena terkena longsor. Proses evakuasi korban, diakui, memang memerlukan waktu yang cukup a lot mengingat medan yang terjal dan sulit dilalui yang diperparah banyaknya titik longsor. Meski demikian, berkat kesigapan dan ketangkasan anggota gabungan TNI/Polri dan BPBD Bangli serta BPBD Propinsi Bali proses evakuasi semua jenazah korban akhirnya bisa dilakukan.
Lebih lanjut, pihaknya juga menghimbau masyarakat yang masih berada di daerah rawan bencana longsor untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mengingat, khususnya di wilayah Desa Songan yang berada di daerah perbukitan, ancaman tanah longsor masih berpeluang teradi. Terlebih, kondisi tebing di lokasi terbilang labil sehingga rawan longsor susulan.ard/aga
Komentar