Dewan Dorong Percepat Penuntasan Pembangunan RSU Bangli
Jumat, 13 Januari 2017
00:00 WITA
Bangli
3082 Pengunjung
suaradewata
Bangli, suaradewata.com – Kalangan DPRD Bangli mendorong pihak RSU Bangli untuk segera bisa menuntaskan pengerjaan sejumlah gedung yang selama ini mangkrak pembangunannya. Selain itu, para wakil rakyat ini juga kembali mewanti-wanti, bahwa sebuah keharusan dan kewajiban RSU memberikan pelayanan yang prima dan professional kepada masyarakat. Demikian terekam saat rapat kerja (Raker) Komisi I dan III DPRD Bangli dengan Manajemen RSU Bangli, Jumat (13/1/2117).
Dalam raker yang dipimpin Wayan Wedana itu, sejumlah wakil rakyat mengusulkan pihak RSU tidak sungkan-sungkan melakukan pinjaman untuk menuntaskan pembangunan sejumlah gedung yang mangkrak tersebut. Sebab, jika mengandalkan APBD Bangli saja, dirasakan akan sulit cepat terwujud. Salah satu Anggota Komisi III DPRD Bangli I Made Sudiasa, menyatakan prihatin dengan lambannya penyelesaian pembangunan RSU Bangli. “Karena itulah mesti ada terobosan pembiayaan, untuk mempercepat proses pembangunan. Idealnya pembangunan rumah sakit, dilakukan sekaligus supaya bisa memberikan pelayanan secara prima,” tegas Sudiarsa.
Lebih lanjut, Politisi Partai Demokrat asal Desa Undisan Kecamatan Tembuku ini, pihaknya mendorong RSU melakukan pinjaman karena secara aturan memungkinkan dan angsurannya bisa dibayar dari anggaran RSU Bangli yang diplot dalam APBD setiap tahun.
Menyikapi saran anggota DPRD Bangli itu, Direktur RSU Bangli dr I Wayan Sudiana, menyatakan untuk pinjaman ini perlu kesepakatan bersama di Pemkab dan itu harus harus ada Perdanya. “Kalau memang ada kata sepakat, tentunya kami juga harus punya DED,” papar Sudiana. Sebab, diakui, sejumlah RSU di luar Bangli juga telah melakukan langkah peminjaman tersebut dan itu memang memungkinkan dilaukan.
Lebih lanjut, ditanya soal sarana dan prasarana RSU Bangli, Sudiana menyatakan masih kekurangan tempat tidur dan peralatan kesehatan alkes. Saat ini, lanjut dia, jumlah tempat tidur di RSU Bangli sebanyak 177 unit. Padahal, idealnya mesti ada 300 tempat tidur. “Jumlah 300 tempat tidur mengacu standar nasional 1 : 1000 ratio tempat dengan penduduk,” ungkapnya. Dikatakan jumlah penduduk Bangli saat ini sekitar 285 jiwa atau mendekati 300 ribu jiwa. Karena baru tersedia 177 tempat tidur, masih kekurangan 123 tempat tidur untuk memenuhi ratio standar nasional tersebut. Dengan kata lain, untuk penuntasan pembangunan RSU Bangli termasuk dengan pengadaan alkes, diperkirakan pihaknya masih perlu angaran mencapai Rp 150 Miliar dengan rincian Rp 100 Miliar untuk pembangunan fisik dan Rp 50 Miliar pengadaan alkes. ard/aga
Komentar