PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Ruas Jalan Payang Ambles, Perekonomian Warga Terganggu

Senin, 02 Januari 2017

00:00 WITA

Bangli

3596 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Dampak hujan deras yang mengguyur wilayah Bangli sejak beberapa pekan terakhir, terus menyebabkan sejumlah kejadian bencana alam. Bencana yang terjadi, tidak hanya pohon tumbang dan tanah longsor. Lebih parah lagi, akses jalan yang menghubungkan desa Batur dengan Banjar Payang, Kecamatan Kintamani juga turut ambles. Akibatnya, aktivitas perekonomian masyarakat setempat pun menjadi terhambat. Pasalnya, amblesnya sebagian ruas badan jalan tersebut telah menyebabkan kendaraan roda empat rawan untuk melewatinya. Terlebih, akses jalan tersebut berada diketinggian tebing yang curam.  

Pantauan di lokasi,Senin (2/1/2017), jalan dengan lebar 6 meter ini mengalami jebol sepanjang hampir 35 meter dengan kedalaman mencapai ratusan meter.  Kondisi tanah di lokasi tampak labil sehingga potensi longsor susulan semakin rawan terjadi sewaktu-waktu. Menurut penuturan sejumlah warga, upaya untuk mencegah jebolnya jalan semakin parah pernah dilakukan dengan cara memasang kampil yang diisi tanah. Namun sayang ,usaha ini sia-sia akibat terjangan air hujan dari sisi timur dan selatan jalan membuat jalan ini ambrol. “Jalan ini tidak mampu menahan air bah, makanya langsung jebol,”ungkap warga Banjar Payang  I Ketut Redana.

Sementara Kadus Payang I Kadek Sukarta saat dikonfirmasi awak media mengakui jalan tersebut telah ambrol sekitar 5 hari lalu. Saat kejadian hujan di wilayah Kintamani turun deras. Disebutkan, saat hujan deras tersebut, awalnya luapan air menerjang dan membuat Dinding Penguat Tanah (DPT) yang dibangun sekitar 2 tahun lalu ambles sehingga menyebabkan seabagian badan jalan turut tergerus. “Karena jebolnya badan jalan ini, menyebabkan sopir kendaraan roda empat tidak ada yang berani melintas. Akibatnya hampir 60 persen akonomi masyarakat kami terganggu, ” keluhnya. Tindak lanjut dari itu, dia meminta pemerintah cepat turun tangan untuk melakukan perbaikan agar perekonomian masyarakat kembali normal.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\