PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

DPRD Bali Bahas Penataan Ulang Pura Teratai

Selasa, 27 Desember 2016

00:00 WITA

Denpasar

3336 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Denpasarsuaradewata.com - Desa Candikuning, Bedugul, Kecamatan Baturiti, Tabanan, beberapa waktu lalu dihantam banjir bandang dan tanah longsor. Musibah ini pun mendapat perhatian serius kalangan DPRD Provinsi Bali.

Dewan prihatin, karena selain terjadi kerusakan lingkungan, Pura Teratai di kawasan Bedugul juga dilaporkan mengalami kerusakan parah. Dan untuk mengetahui kerusakan akibat banjir bandang serta tanah longsor ini, Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, meninjau langsung ke lokasi, Senin (26/12).

Pada kesempatan tersebut, Wiryatama didampingi Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali Nengah Tamba, Sekretaris Komisi III Ketut Kariyasa Adnyana, Anggota Komisi III Wayan Adnyana (Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Bali), Ketut Nugrahita Pendit (Bendahara Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Bali), dan sejumlah wakil rakyat lainnya.

"Terus terang kami sangat prihatin. Ini adalah musibah. Karena itu meskipun hari libur, kami tetap kerja. Kami tinjau lokasi ini, sekaligus turut merasakan penderitaan masyarakat di sini," kata Tamba, seusai meninjau lokasi.

Menurut dia, kehadiran Ketua DPRD Provinsi Bali bersama Komisi III, tidak saja dalam rangka melihat dari dekat kondisi kerusakan akibat banjir bandang dan tanah longsor. Yang tidak kalah penting, pihaknya juga memetakan kerusakan yang terjadi sekaligus bagaimana upaya untuk menanganinya, tak terkecuali Pura Teratai.

"Kita memetakan. Karena ternyata, longsornya sangat dahsyat, terutama di Pura. Kita tidak ingin musibah seperti ini kembali terulang ke depan," tandas politisi Partai Demokrat asal Jembrana ini.

Salah satu langkah konkrit yang diambil DPRD Provinsi Bali adalah, menata ulang Pura yang luluhlantak akibat dihantam longsor ini. "Kami akan bahas dalam rapat pimpinan. Apakah nanti alokasi dananya dari nggaran hibah atau anggaran bencana, itu akan diputuskan dalam rapat pimpinan," ujar Tamba.

Tentang peristiwa ini akibat kerusakan hutan, Tamba tak menepisnya. "Mungkin karena ada kerusakan hutan. Tetapi hujannya memang dengan intensitas tinggi. Sementara alur sungai yang ada tidak bisa menampung derasnya air," urainya.

"Di sisi lain, posisi Pura juga sangat tidak menguntungkan, karena di kiri dan kanan Pura diapit tebing terjal. Jadi begitu longsor, langsung amblas," imbuh Tamba, yang juga anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Bali.

Dalam kunjungan kali ini, dewan juga menemui Bendesa CandiKuning, Made Mudita. "Kita minta, bagaimana caranya supaya masyarakat menjaga hutan, melestarikan hutan. Kita juga berdiksui bagaimana caranya mengajarkan masyarakat supaya ke depan musibah seperti ini tidak terjadi lagi," pungkasnya.san/aga


Komentar

Berita Terbaru

\