PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Kasus Kepemilikan Peluru di Bandara, Polisi Periksa Pria Australia Sebagai Saksi

Kamis, 27 Oktober 2016

00:00 WITA

Denpasar

3608 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Denpasar, suaradewata.com - Pasca diamankan oleh Kapolsek KP3U Bandara Ngurah Rai, warga Australia bernama Vasudevan Rasiah, yang diduga membawa 11 amunisi atau peluru berwarna kuning yang terdiri dari 6 butir kaliber 32 mm dan 5 butir kaliber 22 mm dalam bagasi tasnya di Bandara Ngurah Rai pada Rabu (26/10) kemarin, kasusnya kini ditangani oleh Kepolisian Polresta Denpasar.

Kasat Resta Polresta Denpasar Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan mengatakan, saat ini terduga pelaku statusnya masih sebatas saksi belum tersangka.

"Sementara masih kita periksa sebagai saksi. Amunisi tersebut diduga milik adik iparnya yang ada di Amerika Serikat atas nama Ruben, berasal dari senjata api (senpi) yang digunakan latihan menembak," ujarnya kepada metrobali.com, dihubungi Kamis (27/10) malam.

Pihaknya melalui Kepolisian Polres Klungkung sudah melaksanakan penggeledahan ke seluruh isi rumah dan mobilnya di Klungkung, namun kata Reinhard tidak ditemukan senjata api yang dimaksud.

Vasudevan menurut Reinhard memang beralamat tetap di Klungkung. Dan sudah menetap di Bali selama 20 tahun. Direktur PT. Panorama Development Utama ini tinggal di Banjar Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, kabupaten Klungkung. "Dia sudah tinggal selama 20 tahun di Bali dan izin tinggalnya Kitap (Kartu Ijin Tinggal Tetap)," imbuh Reinhard.

Ditanya apakah ada indikasi terduga yang berstatus sebagai saksi ini merupakan salah satu anggota jaringan teroris, pihaknya masih mendalaminya. "Kita masih dalami ya mb," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Polsek KP3U kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai mengamankan seorang Warga negara asing (WNA) Australia bernama Vasudevan Rasiah. Diduga Vasudevan diamankan lantaran membawa 11 amunisi atau peluru berwarna kuning yang terdiri dari 6 butir kaliber 32 mm dan 5 butir kaliber 22 mm di dalam bagasi tasnya dimana saat itu terduga akan bepergian dengan pesawat Malaysia Airline MH-714 tujuan Denpasar-Kualalumpur, Malaysia.ids/aga


Komentar

Berita Terbaru

\