PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Jika Paket Surya Gagal, Golkar Bela Kotak Kosong

Rabu, 26 Oktober 2016

00:00 WITA

Denpasar

4185 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Denpasarsuaradewata.com - Partai Golkar menegaskan komitmennya untuk tetap mendukung paket Dewa Nyoman Sukrawan - Gede Dharma Wijaya (Surya) dalam Pilkada Buleleng. Sebagai buktinya, Partai Golkar pasang badan membela paket Surya yang tengah melayangkan gugatan karena tidak puas dengan kinerja KPU Bulelang.

Bagi Partai Golkar, apabila pada akhirnya gugatan Paket Surya pun kandas dan gagal mengikuti Pilkada Buleleng, maka tidak ada alasan untuk mengalihkan dukungan. Partai Golkar memastikan akan membela kotak kosong. Sebab apabila paket Surya gagal, maka Pilkada Buleleng hanya diikuti pasangan incumbent Putu Agus Suradnyana - Nyoman Sutjidra (PASS).

"Kami konsisten perjuangkan paket Surya. Dan kami akan bela kotak kosong, kalau paket Surya benar-benar gagal," tandas Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Ketut Sudikerta, dalam keterangan pers di Ruang Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali, Rabu (26/10).

Ia pun menginstruksikan anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali dan anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Buleleng, untuk mengawal seluruh proses gugatan hukum yang sedang dilayangkan Paket Surya dan saat ini tengah ditangani Panwaslih Kabupaten Buleleng. "Saya instruksikan seluruh anggota fraksi untuk kawal ini. Kalau ada yang tidak mengamankan, saya tidak segan-segan akan berikan sanksi," tegasnya.

Meski pasang badan membela paket Surya, namun Sudikerta tetap membuka ruang bagi kader Partai Golkar yang berniat untuk maju dalam Pilkada Buleleng. "Kita masih punya kesempatan untuk kader yang mau maju. Yang penting konkrit. Kalau tidak ada kader yang siap, kita bela kotak kosong. Kalau incumbent dikalahkan kotak kosong, legitimasinya kecil," kata politisi asal Pecatu itu.

Sudikerta membantah tudingan bahwa Partai Golkar telah gagal melakukan kaderisasi selama ini. Ia berdalih, Partai Golkar memiliki banyak kader yang memiliki kemampuan bagus untuk menjadi pemimpin. Hanya saja, mayoritas dari mereka belum memiliki elektabilitas yang menyaingi pasangan calon petahana.

"Kami mampu usung kader. Tetapi elektabilitas yang mendekati incumbent, tidak ada. Dari hasil survei, semua di bawah incumbent, rata-rata di bawah 7 persen," beber Sudikerta, yang didampingi Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali dan anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali.

Menyinggung soal beberapa kader yang sempat diusulkan para tokoh Partai Golkar, seperti Gede Sumarjaya 'Demer' Linggih, Nyoman Sugawa Korry, dan IGK Kresna Budi, Sudikerta mengatakan, ketiganya belum siap maju. Demer misalnya, mau maju lima tahun lagi. Adapun Sugawa Korry, lebih memilih ngayah sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali.

"Pak Kresna Budi, saya beri kesempatan. Kebetulan beliau ada di sini juga. Jadi silahkan. Saya beri kesempatan. Kalau ada yang mau, untuk urusan rekomendasi, sekarang pun bisa saya berangkat ke Jakarta," kata Sudikerta.

Menariknya, Kresna Budi yang kebetulan hadir pada kesempatan tersebut langsung menimpali. "Kalau maju, saya siap maju. Tetapi saya ga punya duit," seloroh Kresna Budi.

Sayangnya, celotehan Kresna Budi ini tak terlalu ditanggapi Sudikerta. Mantan wakil bupati Badung itu malah menyinggung, bahwa untuk bisa ikut bertarung, minimal haru punya 3O (ongkos, otot, dan otak).

Selain itu, Partai Golkar juga tidak bisa mengajukan calon sendiri di Pilkada Buleleng. Partai Golkar perlu berkoalisi dengan Partai Demokrat, agar bisa mengusung calon. "Kita bisa ajukan calon kalau (koalisi) dengan Partai Demokrat. Kita tidak bisa ajukan sendiri," urainya.

Lantas, berapa kira-kira anggaran yang dibutuhkan untuk bertarung di Pilkada Buleleng? Ditanya demikian, Sudikerta menyebut, untuk Pilkada Buleleng diperkirakan membutuhkan dana Rp20 miliar. "Itu untuk membiayai saksi, belum lagi sosialisasi dan lainnya," pungkas Sudikerta.san/aga


Komentar

Berita Terbaru

\