PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Kenali Zika Jika Ingin Selamatkan Generasi Penerus Bangsa

Senin, 10 Oktober 2016

00:00 WITA

Nasional

4195 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

ilustrasi/istimewa

Opini, suaradewata.com – Virus Zika merupakan salah satu jenis penyakit endemis yang menjangkit sebagian besar negara-negara yang ada di benua Amerika dan Asia termasuk Indonesia. Virus Zika ditemukan di Indonesia pada tahun 2015 lalu tepatnya di Jambi, namun jumlahnya belum sebanyak seperti di negara tetangga Singapura dan Malaysia. Tidak hanya Jambi, seluruh kota di Indonesia berpotensi terjangkit virus Zika, hal tersebut disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang terjangkit virus Zika, nyamuk yang terjangkit virus lebih aktif di siang hari dan berkembang biak diruangan maupun luar ruangan yang dekat dengan manusia terutama tempat yang banyak tergenang air atau bersuhu lembab.

Gejala yang ditimbulkan oleh virus Zika hampir mirip dengan gejala DBD antara lain, sakit kepala, nyeri di belakang mata, lelah, dan demam, gejala tersebut biasanya berlangsung selama satu minggu. Ciri khususnya dari virus Zika adalah demam yang cenderung tidak terlalu tinggi dan muncul ruam yang melebar dengan benjolan tipis yang timbul, terkadang ruam meluas dan membentuk ruam merah tua dan kecokelatan yang mendatar dan menonjol. Selain itu muncul rasa nyeri pada sendi dan otot yang disertai lebam dan bengkak seperti terbentur atau keseleo ringan serta muncul infeksi pada mata. Masa inkubasi dari virus Zika adalah sekitar tiga hari.

Virus Zika dapat menyerang siapa saja, dewasa maupun bayi yang baru lahir. Ibu hamil yang terjangkit Zika akan melahirkan bayi microchepaly (cacat pertumbuhan otak) sehingga menyebabkan ukuran kepala bayi lebih kecil dibandingkan dengan ukuran pada umumnya, selain itu bayi juga mengalami kelainan pengelihatan, pendengaran, serta tumbuh kembang yang buruk. Infeksi virus Zika pada manusia juga dapat memicu sindrom Guillain-Barre yang dapat memicu kelumpuhan bahkan kematian. Selain penularan dari ibu ke janin, digigit langsung oleh nyamuk yang terjangkit, virus Zika juga dapat ditularkan melalui transfusi darah, penelitian terbaru mengatakan virus Zika bisa menular melalui air mata dan hubungan seksual, namun penularan virus Zika melalui hubungan seksual belum terbukti kebenarannya.

Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rentan terinfeksi virus Zika, karena terdapat hampir 5.000 penumpang yang datang dan pergi terutama dari negara endemik virus Zika. Kondisi iklim Indonesia sangat cocok sebagai habitat nyamuk Aedes aegypti yang biasa membawa virus Zika. Dalam memerangi virus Zika, pemerintah telah melakukan langkah antisipasi salah satunya dengan meletakkan alat pendeteksi suhu tubuh (thermo scanner) di bandara-bandara khususnya di pintu kedatangan internasional. Selain itu, penumpang yang datang dari luar negeri baik melalui pelabuhan maupun bandara diwajibkan mengisi formulir kewaspadaan kesehatan atau health alert card (HAC) untuk mengetehui kondisi kesehatan penumpang. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir perkembangan virus Zika di Indonesia. Dinas Kesehatan juga meletakkan Lavitrap (perindukan nyamuk buatan) di bandara-bandara. Peletakkan Lavitrap ini bertujuan untuk meminimalisir perkembangan nyamuk di bandara.

Untuk mengimbangi langkah pemerintah dalam meminimalisir penyebaran virus Zika di Indonesia, masyarakat harus senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3 M (Mengubur, Menguras dan Menutup) terutama tempat-tempat yang dapat tergenang air dan menjadi sarang jentik nyamuk. Selain itu, langkah untuk mencegah tertularnya virus Zika antara lain :

 

1.     Menerapkan perilaku hidup sehat

2.     Menghindari diri dari gigitan nyamuk dengan menggunkaan krim anti nyamuk, baju lengan panjang dan celana panjang saat berada di luar rumah.

3.     Untuk bayi yang berusia kurang dari tiga bulan sebaiknya tidak menggunakan krim anti nyamuk melainkan menyelubungi tempat tidur bayi dengan kelambu.

4.     Menutup ventilasi udara dengan kawat kasa agar nyamuk tidak masuk kedalam rumah

5.     Menyemprotkan atau menggunakan anti nyamuk di dalam rumah

6.     Mengganti air vas bunga, bak mandi maupun wadah-wadah yang digunakan untuk menampung air secara teratur

7.     Meminum banyak air putih

8.     Menigkatkan asupan vitamin C, E, B dan A

9.     Segera konsultasi ke dokter apabila tumbuh menunjukkan gejala terjangkit virus Zika.

 

Melihat bahaya yang ditimbulkan dari virus Zika, mari bersama-sama pemerintah dan masyarakat memerangi virus Zika, demi generasi penerus bangsa yang bebas dari virus Zika dan microchepaly. Mari bersama-sama menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.*

 

Aswari Pratiwi

Penulis dan Pemerhati Lingkungan Hidup


Komentar

Berita Terbaru

\