Tabung Selam Meledak di Sunrise Dive, Korban Batal Mudik
Senin, 04 Juli 2016
00:00 WITA
Buleleng
7248 Pengunjung
suaradewata
Buleleng, suaradewata.com – Sebuah tabung oksigen yang biasa digunakan untuk menyelam di Sunrise Dive yang terletak di kawasan Jalan Pantai Happy, Desa Tukad Mungga, Kecamatan Buleleng, meledak dan memakan korban pada Senin (4/7/2016).
Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 13.45 Wita tersebut menyebabkan Yudi,50, seorang karyawan di usaha jasa wisata selam itu pun harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka serius.
Menurut keterangan istri korban, Sumini,47, saat kejadian tersebut petugas yang biasa mengisi oksigen sedang tidak ada di tempat. Karena ada pesanan dari pelanggan, Yudi kemudian berinisiatif untuk mengisi oksigen dari sebuah kompresor yang ada di sisi selatan bangunan dapur.
Sumini awalnya sedang berada di dapur dan memasak lalu mendadak mendengar suara ledakan yang cukup keras dan ingat bahwa suaminya sedang mengisi oksigen. Ketika sumber ledakan tersebut didekati, ternyata benar bahwa Yudi sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan darah yang mengucur pada bagian telapak kaki kanan.
Melihat kondisi suami yang kakinya berlumuran darah dan tidak sadarkan diri, Sumini pun terduduk lemas dan menangis sejadi-jadinya melihat Yudi yang tak sadarkan diri.
Ledakan yang cukup keras itu pun mengundang sejumlah rekan kerja Yudi di Sunrise Dive yang datang memberikan pertolongan. Tubuh sopir yang merangkap sebagai pramuwisata di Sunrise Dive itu pun langsung dibawa ke RSU Paramasidhi Singaraja dalam kondisi yang masih tidak sadarkan diri dan luka dibagian telapak kaki kanan.
Berdasarkan keterangan Sumini, suaminya memang sempat bertugas untuk mengisi tabung oksigen. Namun semenjak ditugaskan menjadi supir merangkap pramuwisata, ia sudah lama tidak melakukan tugas pengisian tabung oksigen untuk penyelaman maupun konsumen yang datang mengisi oksigen di Sunrise Dive.
“Biasanya dulu sering mengisi tabung oksigen tapi sekarang sudah tidak pernah lagi karena umur sudah tua dan tidak kuat angkat tabung oksigen,” papar Sumini yang wajahnya sudah sembab akibat tak henti menangis.
Padahal, lanjut Sumini, sebelum kejadian ledakan tabung oksigen tersebut ia dan Yudi rencana mudik ke Banyuwangi untuk merayakan hari raya Idul Fitri dengan keluarga. Namun kondisi Yudi yang mengalami musibah akhirnya membatalkan rencana merayakan hari raya bersama keluarganya di Banyuwangi, Jawa Timur.
Terkait dengan kejadian tersebut, Gusti Ngurah Dharmawangsa, warga Desa Tukad Mungga yang mengantarkan korban ke RSU Paramasidhi mengaku tidak begitu mengetahui seperti apa kelanjutan penanganan dan kondisi Yudi pasca dibawa ke RSU.
“Tadi saya hanya mengantarkan ke RSU Paramasidhi saja. Setelah Dewa Japa dan istrinya datang, saya langsung tinggalkan pergi dari rumah sakit,” kata Dharmawangsa kepada suaradewata.com.
Di sisi lain, pihak pengelola Sunrise Dive yakni Dewa Japa menolak dikonfirmasi awak media pasca kejadian tersebut. Japa enggan dimintai keterangan terkait tanggung jawab peristiwa kecelakaan pada saat jam kerja yang dialami oleh Yudi. Ironisnya, belakangan diketahui Yudi bukan hanya sebagai supir merangkap pramuwisata di Sunrise Dive.
Yudi diketahui ternyata sanak keluarga alias mertua dari Dewa Japa sebagai pengelola Sunrise Dive. Japa bukan hanya sebatas menolak dikonfirmasi, ia pun menghalangi sejumlah awak media yang akan mengambil gambar korban.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kota Singaraja AKP Nyoman Suarnata, mengaku belum mengetahui kejadian yang sempat diinformasikan ke meja Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
“Nanti saya cari informasi dulu ke anggota ya. Dari tadi sibuk melayani tamu di posko (posko mudik lebaran) dan belum sempat terima laporan dari anggota,” ujar Suarnata dari balik telpon selulernya. adi/hai
Komentar