Lomba Dayung Pedau Twin Lake Festival Buleleng 2016 Telan Korban Jiwa
Kamis, 23 Juni 2016
00:00 WITA
Buleleng
4224 Pengunjung
suaradewata
Buleleng, suaradewata.com – Wayan Winawa (58) warga Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, yang menjadi salah satu peserta dari lomba Dayung Pedau Singa Ambara Raja menghembuskan nafas terakhirnya dalam rangkaian acara Twin Lake Festival yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Kejadian tersebut berawal ketika Winawa sempat terlihat lemas jelang perahu yang didayung bersama rekan satu timnya mendekati garis finish. Tim dalam perahu yang terdiri dari 22 orang tersebut akhirnya memutuskan berhenti mengikuti lomba walau posisi sudah menjadi pemimpin dalam lomba itu.
De Gredeg yang merupakan salah satu saksi mata dalam kejadian tersebut mengaku sempat memberikan pertolongan karena keterlambatan tim medis yang memberikan bantuan. Yang pada akhirnya Winawa langsung dibawa ke Puskesmas Pancasari dan dinyatakan telah menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 10.45 Wita.
“Seharusnya dalam kondisi genting seperti itu tim medis harus cekatan, tim medis saat itu lambat dalam penanganan. Beberapa penonton termasuk saya sempat memberikan pertolongan sebelum dibawa ke puskesmas,” kata De Gredeg memaparkan peristiwa tersebut.
Ditemui di rumah duka, Ni Kadek Suci yang merupakan istri pertama almarhum Winawa mengaku Winawa memang pernah memiliki riwayat sakit jantung dan mendapat perawatan medis di RSUD Buleleng.
Winawa pun disebut sempat mengikuti latihan selama tiga hari berturut-turut sebelum mengikuti lomba dayung itu. Dengan mata yang berkaca-kaca, Suci yang ditemani sejumlah sanak keluarganya pun mengaku tidak berdaya dengan kondisi suaminya yang sudah terbujur kaku diatas tempat tidur pasca dinyatakan meninggal dunia.
“Tiang mekesiab dugas idihine tekenan di puskesmas. Be takeh pasti sube ngalain kurenan tiange (Saya terkejutnya waktu diminta tanda tangan di Puskesmas. Dan sudah saya pikir pasti suami saya telah meninggal dunia),” ujarnya yang tidak mengatahui kejadian awal dan hanya mengetahui ketika sang suami tercinta sudah terbujur kaku.
Ketua Panitia Twin Lake Festival 2016, Ida Bagus Geriastika, ketika dikonfirmasi dari balik sambungan teleponnya mengaku telah mendapat kabar peristiwa meninggalnya peserta dayung Pedau.
Geriastika mengaku, memang sejak awal tidak mencantumkan medical check up atau tes kesehatan bagi peserta dayung pedau sebagia salah satu persyaratan peserta lomba. Pihaknya pun mengaku bertanggung jawab dengan meninggalnya peserta lomba. Bahkan, lanjutnya, segala biaya pemakaman pun akan ditanggungnya.
Ketika dikonfirmasi terkait dengan nasib keluarga yang ditinggalkan oleh almarhum Winawa, Geriastika mengaku masih membicarakan hal tersebut di internal kepanitiaan termasuk Pemkab Buleleng.
Winawa dikenal sebagai seorang nelayan yang kesehariannya pun menjadi tulang punggung keluarga. Selain dua orang anak yang masih dalam tanggungannya, Winawa juga meninggalkan dua orang istri dari perkawinanya. adi
Komentar