PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Mengaku Bawa Bom, Bule Italia Ini Nyaris Ditangkap di Bandara

Minggu, 05 Juni 2016

00:00 WITA

Badung

3923 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

istimewa

Badung, suaradewata.com – Seorang calon penumpang pesawat asal Italia, Uboldi Roberto (32), harus berurusan dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Bali Nusra. Itu terjadi pada Sabtu (4/6) pagi akibat ulah Uboldi sendiri yang mengaku membawa bom dan mesin sensor kayu dalam tas yang akan dibawanya ke kabin pesawat. Meski belakangan diketahui bahwa Uboldi sekadar iseng dan bercanda semata.

Uboldi diamakan saat check in di salah satu counter Air Asia pada Terminal Keberangkatan Internasional. Kepada petugas, dia mengaku membawa bom dan mesin sensor kayu yang ditaruh dalam tas kecil biru yang akan dibawanya ke atas kabin pesawat.

Mendengar penuturan Uboldi tersebut, staf yang bertugas saat itu rupanya tak ingin berspekulasi. Akhirnya calon penumpang dengan nomor paspor YA2192438 dan beralamat di Via Parodi 3 Abbiategrasso Milani, Italy, ini langsung diperiksa di Kantor AVSEC AP I Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Hasil pemeriksaan sementara, Uboldi Roberto mengaku sehat dan tidak sakit dan mengakui telah berbicara membawa bom kepada staf Air Asia pada pukul 06.30 Wita di depan counter check in A6 Air Asia.

Maksud Uboldi Roberto mengatakan membawa bom yaitu hanya untuk bercanda agar lebih akrab dengan petugas walaupun belum mengenal dan untuk menghabisan waktu pada saat check in.

Uboldi Roberto juga mengaku tidak mengetahui bahwa candaan seperti itu dilarang dalam aturan di Indonesia karena sensitif. Saat diperiksa, Uboldi Roberto juga mengaku sedang tidak mabuk atau dalam pengaruh alkohol.

"Terakhir minum dua bir bintang, satu gelas vodca dan lima gelas kecil coca pada 4 Juni 2016 pukul 02.00 Wita di sebuah bar daerah Kuta dan hanya tidur selama tiga jam sebelum melakukan check in. Dia juga tidak menggunakan obat-obatan terlarang," ungkap salah satu petugas AVSEC yang enggan disebutkan namanya. "Dia juga menyesali perbuatannya. Karena, akibat perbuatannya itu jadwal penerbangan tertunda atau batal," imbuhnya.

Informasi tambahan yang terhimpun, Uboldi Roberto datang ke Indonesia bersama ayahnya pada 26 April 2016 lalu dengan tujuan berwisata. Bule yang bekerja sebagai mekanik elektro ini melakukan serangkaian tur ke Yogyakarta, Bromo, Ijen, Kuta, Lombok, Labuan Bajo, Gilitrawangan dan akhirnya kembali ke Kuta, Bali.

Kepada petugas Uboldi mengaku akan terbang ke Bangkok Thailand dengan pesawat Air Asia pada 4 Juni 2016. Selama di Bali, dia dan ayahnya menginap di Hotel Dua Dara Jalan Popies Kuta dari tanggal 29 Mei 2016 dan check out pada 4 Juni 2016.

Terkait itu, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali & Nusra Yusfandri Gona belum bisa dimintai konfirmasi sampai dengan berita ini diturunkan. Begitu juga dengan General Manager (GM) Bandara I Gusti Ngurah Rai Trikora Hardjo. Ponsel keduanya tidak merespon saat dihubungi. ids


Komentar

Berita Terbaru

\