PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Situasi Lapas Kerobokan, Pasca Rusuh Berangsur Pulih

Jumat, 22 April 2016

00:00 WITA

Denpasar

3741 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com - Keributan yang diawali dari pukul 19.00 wita malam, di Lapas Kerobokan pada Kamis (21/4) akhirnya berangsur kondusif pada pukul 01.30 wita dini hari. Para tahanan yang tadinya alot dalam bernegosiasi menurut Kapolres Badung AKBP Toni Binsar Marpaung kini sudah mau kembali ke bloknya masing-masing.

"Situasi bisa dikendalikan napi sudah tertib kembali ke bloknya masing-masing dan kita sepakat mereka bisa kembali menyampaikan keluhannya besok (red, Jumat 22 April 2016) pagi," ujar Marpaung di lokasi kejadian, Jumat (22/4).

Alotnya negosiasi menurut Marpaung, lantaran para napi menuntut menolak ke-11 tersangka pelaku bentrok pada tanggal 17 Desember 2015 lalu untuk dititipkan kembali di Lapas Kerobokan.

"Kita sudah titipkan 11 napi tersebut di tahanan Polresta Denpasar," ujarnya. Marpaung menyebutkan bahwa pihaknya belum bisa menghitung berapa jumlah kerusakan. Namun bisa dipastikan tidak ada penemuan senjata tajam, tidak ada yang terluka baik dari pihak Lapas maupun para napi.

"Situasi di dalam sudah kondusif, mereka sudah kembali ke blok selnya masing-masing," tandasnya.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,  sebanyak satu peleton Dalmas dari Polres Badung dan Brimob Polda Bali ditugaskan untuk berjaga-jaga jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Kita masih tinggalkan satu peleton untuk mengantisi adanya hal yang di luar dugaan ya," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Lapas Kerobokan Kelas II A Denpasar kembali rusuh, pada Kamis, (21/4) sekira pukul 20.00 wita malam. Peristiwa ini bermula sejak pukul 16.00 wita, dimana sebanyak 11 pelaku kasus Teuku Umar dari ormas Laskar Bali (LB) dilimpahkan ke Lapas Kerobokan yang dibawa oleh pihak Kejaksaan.

Namun setelah tiba di Lapas, pihak Lapas tidak menerima Tahanan dari LB dengan alasan bahwa semua Ketua kelompok masing blok di dalam Lapas sepakat tidak menerima tahanan dari LB. Kemudian terjadilah aksi saling lempar batu hingga para napi menjebol pintu blok sel masing-masing. Hal inilah yang memicu keributan sehingga kesebelas tersangka tersebut harus diamankan. ids


Komentar

Berita Terbaru

\