PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Dikeluhkan, Kubangan Air Berlumpur Penuhi Ruas Jalan Desa Songan

Minggu, 10 April 2016

00:00 WITA

Buleleng

3711 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com Warga desa Songan, Kintamani, Bangli benar-benar dibuat gerah dengan kondisi jalan utama didesa tersebut. Pasalnya, sejak bertahun-tahun kondisi jalan nasional dari Desa Songan menuju Pura Ulun Danu Songan itu dibiarkan rusak berat akibat timbunan lumpur. Dampaknya, ketika musim penghujan seperti saat ini, ruas jalan tersebut dipenuhi kubangan air hujan, sehingga menjadi licin dan sangat membayakan para pengendara bermotor. Meski demikian, perhatian pemerintah untuk segera melakukan upaya perbaikan justru dinilai minim.

Sesuai pantauan, Minggu (10/04/2016), kerusakan ruas jalan tersebut terjadi mulai dari ujung desa Songan menuju Pura Ulundanu Songan, sepanjang sekitar 500 meter. Ruas jalan nasional tersebut, sangat kumuh karena dipenuhi puluhan kubangan air hujan disertai lumpur. Kondisi ini, tak pelak menyebabkan jalan menjadi licin sehingga sangat membayakan pengendara bermotor.

Gede Mustika salah seoarang wargasetempat  mengakui, rusaknya jalan tersebut sejatinya telah terjadi sejak lima tahun terakhir akibat timbunan material lumpur. Sebab, wilayah desa Songan dikelilingi perbukitan, maka jika hujan turun menyebabkan wilayah padat penduduk itu, menjadi tempat penampungan lumpur yang mengalir dari pegunungan.

Kondisi ini, terus menumpuk sehingga ketebalan lumpur yang menimbun jalan terus bertambah. “Kondisi ini jelas sangat membahayakan. Jika musim hujan, banyak terjadi kubangan air. Sebaliknya, jika musim kemarau kondisi jalan jadi berdebu,” sebutnya. Saat musim hujan seperti saat ini, diakui, terdapat puluhan kubangan air dengan kedalaman mencapai setengah meter. “Kalau terjadi hujan deras,  ukuran kubangan air itu sangat besar-besar sehingga sangat membayakan bagi pengguna kendaraan bermotor. Bahkan empat hari lalu, motor saya juga ikut  mati saat melintas disini,” ungkapnya.

Disampaikan, sejatinya ruas jalan tersebut merupakan akses jalan utama menghubungkan ke kawasan obyek wisata Ulun Danu Songan dan wilayah Balik Bukit. “Melihat kondisi jalan seperti ini, banyak wisatawan yang batal berkunjung ke kawasan Ulun Danu,” sesalnya.  Hal yang sama juga disampaikan warga lainnya Putu Bimas.  Kata dia, akibat banyaknya kubangan air tersebut, selain menyebabkan ruas jalan ini sangat rawan terjadi kecelakaan juga rawan terhadap penyebaran penyakit. “Kondisi ini telah menyebabkan lingkungan di desa kami menjadi kumuh dan rawan terhadap kesehatan masyarakat,” jelasnya.  Untuk itu, pihaknya sangat berharap perhatian lebih dari pemerintah supaya segera melakukan perbaikan ruas jalan tersebut.ard


Komentar

Berita Terbaru

\