PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Mimpi Si Lumpuh Ditengah Kekawatiran

Kamis, 03 Maret 2016

00:00 WITA

Klungkung

3491 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Klungkung, suaradewata.com - Sekilas tidak ada yang berbeda pada lelaki muda ini. Karena selain wajahnya yang putih bersih juga penampilan gaul dengan anting dikedua telinganya. Tidak hanya itu Putu Karyawan asal banjar Yangapi, Desa Akah, Klungkung ini juga suka musik dan pada dirnya selalu melekat Gitar. Siapa sangka, Putu yang awalnya lahir normal kini lumpuh sejak menamatkan Sekolah Dasar.

Putu lahir 15 juli 1994 dengan kondisi normal tetapi mulai mengalami gangguan pada kakinya mulai kelas 3 SD, “kaki saya mulai melemah sejak kelas tiga SD,” ucapnya. Sejak itu berbagai upaya pengobatan baik medis maupun non medis dilakukan keluarganya tetapi tidak memberikan perubahan apapun bahkan semakin hari kaki putu semakin lemah. Puncaknya setelah menamatkan sekolah Dasar putu sudah tidak bisa berjalan lagi alias lumpuh.

Beruntung bebeapa minggu lalu, Putu mendapatkan hadiah gitar pemberian senator Bali Gede Pasek Suardika (GPS). Sehingga kini Gitar itu menjadi teman hidupnya yang kebetulan suka dengan musik. “Terima kasih pak gede (GPS) gitar ini adalah motivasi, gitar ini adalah semangat tiang,” ucap Putu yang mengaku penggemar lolot dan Iwan Fals.

Ditengah keterbatasanya anak dari Kadek Suparsa ini memiliki mimpi yang besar, mimpi menjadi seniman musik sesuai bakatnya, bahkan tanpa diduga dia sudah memiliki karya " Tresna Kepalasang". “Dia memiliki bakat musik, mudah-mudahan dengan gitar barunya kedepan dia bisa terus berkarya di seni musik,”ucap keluarganya.

Ditengah harapannya, Putu merasa kawatir lantaran belakangan tanganya sering merasa kesemutan dan semakin melemah. Pasalnya saat kakinya akan lumpuh tanda-tanda itu juga dialaminya. Meksi begitu Putu masih tegar. Dia mengaku sering melihat di TV rang tanpa kaki dan tangan bisa jadi orang hebat.

Dengan keterbatasan baik fisik, ekonomi, dan hanya diasuh oleh ayahnya bersama adiknya, setelah perceraian orang tuanya, putu masih memiliki mimpi besar, mimpi menjadi seniman musik yang berguna. Menjaga semangat dan mimpi merupakan hal terpenting dalam hidup demikian kata Gede Pasek Suardika saat dikonfirmasi cerita tentang putu ini.

Kadek Cita Ardana, Penulis adalah mantan Aktivis KMHDI


Komentar

Berita Terbaru

\