Hari Peduli Sampah Nasional Momentum Bersih-bersih
Senin, 22 Februari 2016
00:00 WITA
Denpasar
4037 Pengunjung
suaradewata.com
Denpasar, suaradewata.com - Tanggal 21 Februari, diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional. Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ini dipicu oleh tragedi longsor sampah di Leuwigajah, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam.
Menurut Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba, peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ini harus menjadi momentum bagi seluruh masyarakat untuk melakukan aksi bersih-bersih. Selain itu, ini juga merupakan momentum untuk mendukung Gerakan Bali Menuju Provinsi Hijau.
"Ini momentum bersih-bersih, juga mendukung upaya pemerintah dalam rangka mewujudkan Bali sebagai Provinsi Hijau atau Green Province," kata Tamba, di Denpasar, Minggu (21/2).
Ia tak menampik, sejauh ini salah satu persoalan serius yang dihadapi Bali adalah masalah sampah. Berbagai program telah digulirkan untuk pemerintah, namun persoalan sampah masih saja sulit diurai.
"Karena itu melalui momentum Hari Peduli Sampah Nasional ini, kita mendorong seluruh masyarakat agar bersama-sama dengan pemerintah untuk bergandengan tangan menangani masalah sampah di daerah ini," tutur Tamba, yang juga anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Bali.
Pada kesempatan yang sama, Tamba juga mengajak Pemprov Bali bersama Pemkab dan Pemkot di seluruh Bali, agar bersinergi dalam menangani sampah. Apalagi saat ini, hampir sebagian besar kabupaten dan kota di Bali baru saja dilantik pemimpinnya hasil Pilkada serentak 9 Desember 2015 lalu.
"Mumpung bupati dan walikota baru saja dilantik, ayo bersatu. Jangan ada lagi ada ego sektoral, mari bagun sinergitas, termasuk dalam menangani sampah," ajak politisi asal Jembrana itu.
Tamba kemudian mengingatkan para kepala daerah di Bali agar meniru cara Pemkot Surabaya dalam menyejahterakan rakyatnya. Kota Surabaya yang dulunya kumuh dan dijejali sampah, sekarang menjadi kota yang indah.
"Mereka membangun dengan memulainya dari mengurus sampah. Dan mereka sangat berhasil. Sebagai daerah pariwisata, mestinya Bali malu ketika masalah sampah sulit diselesaikan," pungkas Tamba.san
Komentar