Satgas Pengembangan Energi Bersih Segera Dibentuk
Kamis, 18 Juni 2015
00:00 WITA
Denpasar
2403 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Pemerintah Provinsi Bali dalam waktu dekat akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengembangan Energi Bersih dan Terbarukan. Ini untuk menindaklanjuti rencana pemerintah pusat menjadikan Bali proyek percontohan pengembangan energi bersih dan terbarukan.
Menurut Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, satgas ini nantinya akan dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali. "Dua dinas ini yang pimpin nanti,” kata Sudikerta, dalam rapat dengan melibatkan Kementerian ESDM di Denpasar, Kamis (18/6).
Pemprov Bali juga meminta pihak terkait, untuk menyiapkan infrastruktur pendukung terkait pengembangan Bali sebagai “center of excellence” bio energi bersih dan terbarukan. "Hal itu penting, agar tidak menjadi masalah di kemudian hari," ungkapnya.
Sudikerta menambahkan, Pemprov Bali juga berencana untuk menyusun nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian ESDM. MoU ini untuk menentukan serta mengatur langkah ke depannya dalam pengembangan energi bersih dan terbarukan.
Sementara Rezal Kusumaatmadja, perwakilan dari Kementerian ESDM yang sekaligus Satgas Percepatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan (P2EBT), mengatakan, Bali harus segera mandiri dalam pemenuhan energi. Energi yang dimaksud adalah energi yang ramah lingkungan dan terbarukan.
Menurut dia, ada kesamaan visi antara Kementerian ESDM dan Provinsi Bali untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Ini merupakan langkah awal untuk memulai energi terbarukan.
"Hal ini jugalah yang menyebabkan dipilihnya Bali menjadi pilot project pengembangan energi bersih dan terbarukan," papar Rezal.
Dalam mewujudkan Bali menjadi Center of Excellence Bioenergi Bersih dan Terbarukan, kata dia, harus dibuatkan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. "Selain kemandirian energi, pusat pengembangan ini juga diharapkan menjadi destinasi baru dalam dunia pariwisata," ujarnya.
"Ke depan, pusat pengembangan energi itu nantinya menjadi pusat studi dan penelitian bagi ilmuwan dari seluruh dunia,” pungkas Rezal. san
Komentar