PAN Bali Tak Mau Terikat dengan KBM
Minggu, 14 Juni 2015
00:00 WITA
Denpasar
3364 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Partai Amanat Nasional (PAN) Bali menjadi salah satu motor Koalisi Bali Mandara (KBM), pada Pilgub Bali 2013 lalu. Namun menghadapi Pilkada di enam kabupaten dan kota, 9 Desember mendatang, PAN Bali tak mau terikat dengan koalisi ini.
"Dengan kondisi kami, maka PAN tidak mau menghabiskan energi untuk mengurus koalisi," kata Njoman Gede Suweta, yang ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Wilayah (DPPW) PAN Bali, dalam Muswil III PAN Bali, di Hotel Aston Denpasar, Sabtu (13/6).
PAN, kata dia, tidak berarti meninggalkan KBM. Namun tidak juga bermaksud untuk tanam kaki di koalisi itu. "Sebab, PAN akan berikan dukungan kepada calon yang punya komitmen untuk membawa masyarakat ke arah yang jauh lebih baik ke depan," ujar Suweta.
Ketua DPW PAN Bali periode 2012-2015 ini menambahkan, untuk Pilkada di enam kabupaten dan kota di Bali, PAN akan mendukung figur yang memiliki peluang untuk menang. "Kenapa? Karena calon yang punya harapan untuk menang yang akan dipilih masyarakat," ungkapnya.
Soal koalisi, kata dia, bentuknya tidaklah permanen. Koalisi adalah kerjasama dengan partai politik lain, dan bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. "Jadi kalau bermanfaat, termasuk kalau ada harapan untuk menang, kita arahkan koalisi ke sana," tegas Suweta.
Ditemui terpisah usai membuka Muswil III PAN Bali, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan juga melontarkan hal senada. Menurut dia, soal PAN di Bali sempat bergabung dengan KBM, itu wajar-wajar saja.
Demikian pula halnya ketika PAN memilih untuk berkolisi dengan partai lain di luar KBM, disebutnya bukan hal yang tabu. "Kalau di KBM, boleh. Dengan yang lain juga boleh. Tetapi kita dukung figur yang berwawasan kebangsaan, figur yang menjadi pimpin untuk semua golongan dan kelompok," pungkas Zulkifli. san
Komentar