Debit Air Irigasi Mengecil, Permintaan Benih Ikan Merosot
Jumat, 29 Mei 2015
00:00 WITA
Bangli
2396 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com– Memasuki musim kemarau, telah menyebabkan debit air saluran irigasi di Bangli mengecil. Dampaknya, sejumlah petani enggan bertani ikan. Kondisi ini, mengakibatkan penjualan benih ikan yang dilakukan dinas Peternakan dan perikanan Kabupaten Bangli turut merosot.
Kadis P2, I Wayan Sukartana, Jumat (29/5/2015), mengakui belakangan aliran air disejumlah saluran irigasi di Kabupaten Bangli mulai mengecil dampak musim kemarau. “Petani mulai enggan bertani ikan karena saluran irigasi mengecil. Hal itu pasti akan berdampak pada PAD yang mengalami penurunan,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, benih ikan menjadi tidak laku. Kondisi ini menyebabkan disejumlah UPTD pembenihan ikan, pasokan benih menjadi menumpuk. Hal ini diakui juga Kepala UPTD Balai Benih Ikan (BBI) dinas P2 Sidembunut, Sang Made Sasak. Disebutkan, sejak bulan April, permintaan benih ikan mengalami penurunan hingga 20 persen. Padahal, PAD ditargetkan dari penjulan benih ini mencapai 160 juta per tahun yang setara dengan 8 juta ekor bibit. Dengan persoalan ini, diperkirakan target tersebut akan susah dicapai. “Kalau kondisinya seperti ini, target yang dicanangkan mungkin saja tidak tercapai,” katanya.
Ditambahkan lagi, bibit yang tidak laku dijual ini berdampak pada volume kolam yang semakin membludak. Begitu juga dengan pemeliharaan benih yang tidak terjual. Pihaknya harus memelihara kembali selama tiga bulan, setelah itu baru bisa disalurkan ke kelompok yang ada di Danau Batur. Diperkirakan, kondisi ini akan terjadi hingga bulan Oktober mendatang. Selain itu, ia juga menyebutkan saat ini induk ikan yang dikembangbiakkkan umurnya sudah tidak produktif lagi. Ia berharap kedepannya umur induk mulai diperhitungkan dan dilakukan pergantian secara rutin. ard
Komentar