PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Jelang Bulan Puasa, Harga-Harga Meroket

Jumat, 22 Mei 2015

00:00 WITA

Bangli

2426 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, suaradewata.com –Layaknya sebuah tradisi, setiap akan memasuki bulan puasa selalu disertai kenaikan harga berbagai kebutuhan bahan pokok. Rata-rata kenaikan harga tersebut berkisar 10 persen hingga 30 persen. Kondisi ini, tak pelak menyebabkan masyarakat dan pedagang menjerit. Kenaikan sejumlah kebutuhan pokok ini, terekam saat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli dibawak kendali I Nengah Sudibia melakukan monitoring harga di pasar Kidul Bangli, Kamis (21/05/2015).

Hasilnya, lonjakan harga terjadi pada harga daging ayam, telor, bawang merah, beras dan gula. Sesuai hasil monitoring, harga ayam potong campur saat ini telah mencapai Rp 32.000 per kilogram, naik secara bertahap sejak sepekan terakhir dari Rp 25.000 ke Rp 28.000 per kilo. “Saat ini, harga ayam potong campur sudah Rp 32.000 per kilo. Kalau untuk bagian dada harganya Rp 40.000 per kilo,” ungkap Komang Suratmini salah satu pedagang ayam potong di pasar Kidul Bangli. Kata dia, kenaikan terjadi sejak beberapa pekan terakhir, tepatnya mulai hari raya Tumpek Landep. “Biasa karena hari raya, harga daging ayam pasti ikut naik. Selain itu, karena pasokannya juga sedikit,’ jelasnya.

Selain daging ayam, lonjakan harga terjadi pada bawang merah yang sebelumya dijual  Rp 22.000 per kilo, kini menjadi Rp 28.000 per kilo. Sementara untuk bawang merah dengan kualitas super, telah menembus harga Rp 30.000 per kilo. Gula pasir, naik dari Rp 11.000 menjadi Rp 12.000 per kilo. Beras dari 7.800 per kilo naik menjadi Rp 8.000 per kilo di tingkat agen. Sementara di tingkat pengecer harga beras tembus dikisaran Rp 9.000 hingga 10.000 per kilo. Telor ayam naik dari Rp 800 per butir, sekarang menjadi Rp 1.200 per butir.  

Kadisperindag Bangli, Nengah Sudibia mengakui kenaikan sejumlah kebutuhan pokok tersebut, terjadi karena bertepatan menjelang hari raya, baik hari raya umat hindu di Bali maupun bulan puasa. “Monitoring harga secara rutin kita lakukan untuk memantau perkembangan harga. Jika terjadi kenaikan harga yang signifikan, tentunya kita akan segera melakukan operasi pasar,” tegasnya. Meski demikian, diakui peningkatan harga yang terjadi saat ini masih dalam hitungan normal. Sehingga operasi pasar belum dilakukan menunggu perkembangan harga lebih lanjut. ard


Komentar

Berita Terbaru

\