Warga Resah Soal Beras Plastik, Disperindag Obok-Obok Pasar Kidul
Rabu, 20 Mei 2015
00:00 WITA
Bangli
3205 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com– Tidak mau kecolongan, Disperindag Bangli langsung menggelar sidak terkait munculnya informasi beredarnya beras sintetis atau beras palsu yang dibuat dari plastic. Sebab, informasi ini telah membuat masyarakat, khususnya pedagang menjadi resah. Sidak menyasar sejumlah agen beras dan pengecer di Pasar Kidul, Rabu (20/05.2015). Untuk mencegah beredarnya beras plastic tersebut, pemeriksaan tidak hanya dilakukan dengan pengamatan saja. Namun juga melalui pengambilan sampel beras dalam karung.
Kadisperindag Bangli, I Nengah Sudibia mengungkapkan, sidak dilakukan untuk mengantisipasi masuknya beras plastic ke Bali dan Bangli pada khususnya. Pemeriksaan yang berlangsung sekitar 2 jam itu memang tidak menemukan adanya beras plastic beredar di Bangli. “Sidk kita lakukan sebagai bentuk tindakan cepat yang kita lakukan, agar peredaran beras plastic tidak sampai masuk Bangli,” ungkapnya.
Karena itu, pihaknya juga menghimbau pedagang dan pembeli untuk lebih teliti sebelum membeli beras. Pasalnya, mengkonsumsi beras plastik ini dapat memicu terjadinya sakit perut dan pusing, bahkan memicu terjadinya kanker. Tidak hanya itu, pedagang juga diminta mengupayakan untuk membeli beras lokal. Ditambahkan Sudibia, pemeriksaan ini tidak hanya menyasar pasar tradisional saja, namun juga direncanakan pada pasar modern. “Pedagang kami berikan pembinaan, agar lebih teliti dan waspada saat membeli beras. Untuk pemeriksaan kami akan lakukan ke pasar modern juga” ucapnya.
Sementara itu, salah satu pemilik agen beras, Dayu Nyoman Rai mengatakan dirinya belum mengetahui adanya isu persebaran beras plastik ini. Kendati demikian, ia mengaku tidak khawatir dengan beras yang dijualnya. Sebab, ia lebih banyak memasok beras dari Lombok, Jawa Tengah, dan Banyuwangi. Sebelumnya, peredaran beras plastik telah merambah daerah Bekasi, Jawa Barat dan telah menyebabkan warga resah. Disebutkan, ciri-ciri beras plastic ini, berwarna putih bening tanpa serat. Jika dimasak tidak berair, sehingga kalau ini dikonsumsi bisa menyebabkan sakit perut dan pusing. ard
Komentar