PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Kerusakan Akibat Galian C dikaldera Batur Kian Parah

Minggu, 10 Mei 2015

00:00 WITA

Bangli

4403 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, suaradewata.com- Upaya penghentian kerusakan galian C yang dilakukan Polda Bali, dengan melakukan sejumlah penangkapan kepada sejumlah penambang dan pemilik lahan, nyatanya belum membuahkan hasil maksimal. Buktinya, aktivitas Galian C dikaldera Batur yang notabene sudah ditetapkan sebagai kawasan Geopark oleh Unesco masih terus berlanjut. Meski aktivitas yang dilakukan  secara sembunyi-sembunyi. Buktinya, hasil pantauan Suaradewata.com, Minggu (10/05/2015) sejumlah truk pengangkut pasir galian masih lalu lalang dijalur Penelokan dan Culali yang menandakan aktivitas penambangan Galian C masih berlanjut.

Untuk itu, sejumlah warga di Bangli berharap penegakan hukum yang dilakukan jangan setengah hati. “Kalau memang penambangan galian C dilarang, semestinya pengawasan rutin dilakukan,’ tegas salah seoarang warga Bangli yang namanya enggan dimediakan. Warga tersebut, juga berharap agar penindakan yang dilakukan aparat penegak hukum tidak tebang pilih.  

Seementara secara terpisah, Bupati Bangli I Made Gianyar menyatakan bahwa Bangli tetap pada komitemennya sebagai daerah penyangga di Bali. Untuk itu, Bupati asal desa Bunutin, Kintamani ini berharap jangan jadikan Bangli dipenuhi tanaman beton. “Mari kita tanam pohon sebanyak-banyaknya. Jangan tanam beton sebanyak-banyaknya. Jika tanaman beton diperbanyak maka galian C pasti akan rusak. Sebab yang merusak galian adalah akibat pesatnya pembangunan dan banyaknya beton yang ditanam,” ungkapnya.  

Lanjut Made Gianyar, dengan gemar menanam pohon tentunya tidak akan merusak lingkungan. “Untuk itu, alih fungsi lahan harus dihentikan. Bangli selama ini sangat berkomitmen sebagai daerah penyangga. Tapi kita berharap Bapak Gubernur dan Bupati/Walikota se-Bali harus bersama-sama memperhatikan Bangli. Jangan sampai Bangli semakin banyak menanam beton, melainkan harus lebih banyak menanam pohon,” tegasnya.  (ard)


Komentar

Berita Terbaru

\