Siswa SMP N 3 Mendoyo, Sekolah Nyusuri Sungai
Selasa, 17 Maret 2015
00:00 WITA
Jembrana
6348 Pengunjung

Jembrana, suaradewata.com- Salah satu program unggulan pemerintah Bumi Makepung Jembrana adalah memajukan di bidang pendidikan dengan wajib belajar 12 tahun. Namun, sayangnya demi menuntut ilmu puluhan siswa SMP Negeri 3 Mendoyo harus rela pergi ke sekolah dengan menyebrang sungai.
Menurut, informasi yang dihimpun Senin (16/03/2015) setiap harinya memang puluhan siswa-siswi SMP Negeri 3 Mendoyo yang terletak di Banjar Wali, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo. Kabupaten Jembrana turun kesungai untuk pergi menuntut ilmu ke sekolahnya tersebut. Hal tersebut dilakukan lantaran dengan menyebrang sungai puluhan siswa-siswi SMP Negri 3 Mendoyo akan lebih cepat sampai di sekolahnya, karena pihak sekolah tidak memberikan para siswanya ini untuk membawa sepeda motor. Apabila para siswa siswi ini pergi kesekolah melalui jalan utama yang jaraknya lumayan jauh. Selain itu, siswa-siswi yang bersekolah di SMP Negeri 3 Mendoyo yang menelusuri sungai tersebut lantaran para siswa tidak diantar oleh orang tuanya dan banyak juga yang tidak mempunyai sepeda.
Terkait dengan hal tersebut, Prebekel Yehembang, I Made Semadi saat dikomfirmasi mengaku sangat prihatin melihat para siswa-siswi tersebut. Siswa-siswi yang menelusuri sungai itu untuk pergi kesekolah adalah siswa-siswi yang dari Banjar Wali dan Kaleran agar mereka cepat sampai kesekolah, lantaran tidak diberikan membawa sepeda motor oleh gurunya,” katanya
Lebhih lanjut, Semadi mengatakan, meskipun para siswa-siswi tersebut menelusuri sungai saat airnya surut untuk menuntut ilmu kesekolahnya sebenarnya tidak masalah. Namun yang menjadi kekwartiran adalah disaat air sungai pasang yang membuat para ssiwa-siswi ini kesulitan untuk menyebrang sungai untuk kesekolah. Dengan fakta sperti ini, sehingga pihaknya mengharapkan agar pemerintah daerah untuk membangun jembatan kecil yang nantinya bisa digunakan untuk jalan pintas oleh para siswa-siswi untuk pergi kesekolah dan masyarakat umum. “Anak-anak SMP kan memang tidak diizinkan naik sepeda motor ke sekolah, sehingga banyak yang jalan kaki dan mengambil jalan pintas menyusuri sungai. Kalau melalui jembatan di jalan raya jaraknya memang sangat jauh,” katanya . dem
Komentar