PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Sapi Simantri Lembu Nadi Dipertanyakan

Jumat, 13 Maret 2015

00:00 WITA

Jembrana

6774 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jembrana, suaradewata.com -Keberadaan kelompok Simantri Lembu Nadi di Telepud, Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali dipertanyakan oleh sejumlah warga setempat lantaran diduga bermasalah.

Kelompok Lembu Nadi yang mendapan bantuan dari pemerintah Provinsi Bali akhir tahun 2011 tersebut menurut sejumlah warga hanya jalan setengah-setengah dan disinyalir jumlah sapi sudah tidak utuh di kandang."Coba saja cek kandangnya, dikandang hanya ada beberapa ekor sapi saja. Padahal awalnya kelompok sapi itu mendapat 21 ekor sapi dan perlengkapan lainnya. Kami curiga, sapi-sapi yang lain sudah dijual,” ujar sumber yang juga warga setempat.

Menurut sumber, kelompok tersebut awalnya mendapat bantuan 20 ekor sapi betina dan satu ekor sapi jantan. Namun menurut sumber, saat ini di kandang tersebut hanya ada 7 ekor sapi induk saja. Bangunan kandang yang terdiri dari dua unit banyak yang kosong.Bukan hanya itu kelompok ini juga mendapat bantuan perlengkapan bio gas dan kolam lengkap dengan lelenya. Semuanya sudah tidak jalan.

Pantauan Kamis (12/3) di kelompok simantri tersebut nampak kandang yang terdiri dari dua unit banyak yang kosong. Hanya ada 8 ekor sapi induk dan empat anak sapi.Demikian halnya bio gas juga tidak berfungsi lantaran tidak ada kotoran sapi. Kolam lele juga nampak kering, kemungkinan sudah lama tidak berfungsi.

Terkait hal tersebut, Ketua Kelompok Simantri Lembu Nadi Delod Berawah Ketut Budiana mengatakan, awalnya kelopoknya memang mendapatkan bantuan 21 ekor sapi. 20 ekor merupakan sapi betina dan satu ekor sapi jantan."Tapi baru satu tahun berjalan, satu ekor sapi induk mati dan itu sudah kami laporkan,” terang Budiana ditemui di rumahnya.

Dia juga membenarkan di kandang hanya ada 8 ekor sapi induk, karena sapi-sapinya yang lain dibawa ke rumah anggota masing-masing untuk digembalakan."Jumlahnya sapinya masih utuh, tapi separo dibawa ke rumah oleh anggota untuk digembalakan. Karena kalau terus-terusan dikandang sapi bisa lumpuh,” kilahnya.Dia mengaku memang sudah banyak sapi yang dijual, tapi itu bukan induknya, melainkan anak-anaknya.Budiana juga membenarkan biogas tidak berfungsi lantaran saat ini mengalami kebocoran pada tabung dan letak bio gas agak jauh dari pemukiman warga.”Kalau kolam lele memang sudah lama tidak jalan karena lelenya mati semuannya,”ujarnya. dem


Komentar

Berita Terbaru

\