PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Siswa SD Tewas Saat Olahraga Lari

Jumat, 06 Maret 2015

00:00 WITA

Jembrana

4679 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jembrana, suaradewata.com - Diduga akibat kelalaian dari seorang guru olah raga yang tidak mengawasi siswanya saat kegiatan olah raga. Sehingga, siswa kelas 4 Sokolah Dasar (SD) Negeri 2 Dauhwaru yang berlokasi di Lingkungan Sawe Rangsasa, Kelurahan Dauhwaru, Kabupaten Jembrana terjatuh dijalan saat berlari hingga tewas.

Dari informasi yang dihimpun  jumat (6/3) nasib naas yang menimpa siswa SD atas nama I Kadek Dedi Purmita,10 asal Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem, kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana  terjadi sekitar pukul  07.30 wita, saat korban mengikuti ujian praktik, berupa olah raga lari yang meliputi kelas 4,5 dan 6. Saat start lari dimulai satupun guru olahraga tidak ada yang mengikuti siswanya. Sehingga baru beberapa meter korban ikut lari untuk mengelilingi  jalan desa di depan sekolah mereka, korban hendak bergandengan tangan dengan saudaranyanya yakni I Made Mas Suriani dan Ulan Sariani siswa kelas 6, namun mereka tidak mau. Setelah itu tiba-tiba korban terjatuh pingsan, kemudian tengkurep dengan wajah berbenturan di aspal. Mengetahui korban terjatuh, saudara misan korban, yakni Made Mas Suriani, siswi kelas 6, langsung meminta bantuan salah seorang warga yang kebetulan melintas dijalan untuk mengantar korban ke sekolahnya.

Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Dauhwaru Ida Bagus Kade Adnyana saat dikomfirmasi membenarkan hal tersebut. sebenarnya, pihaknya saat itu sudah sempat maksimal memberikan pertolongan terhadap korban, saat korban sampai di sekolah dengan memberikan minyak kayu putih. Namun lantaran tidak ada perubahan sehingga diputuskan untuk di bawa puskesmas pembantu di di Lingkungan Sawe. Lantaran pagi itu, Puskesmas belum buka sehingga dilarikan ke RSU Negara agar mendapat perawatan yang lebih intensif, namun sayangnya nyawa korban tidak bisa diselamatkan. “Sampai di RSU Negara baru beberapa saat mendapatkan penanganan di RSU korban meninggal,” katanya

Saat disinggung dengan tidak adanya pihak sekolah yang mendampingi siswanya saat olahraga lari mengelilingi lingkungan sawe tersebut Adnyana mengatakan, saat itu pihaknya bersama guru lainnya sedang mengikuti rapat persiapan mengahdapi UTS. “Ini musibah, padahal saya sudah berusaha memberikan pertolongan. Selama ini kami pantau wajah korban sering pucat, tapi kami tidak tahu apa karena sakit atau bagaimana. Saat ini korban sudah kami serahkan kepada pihak keluarga, tinggal kami menunggu pemberitahuan dari keluarga kapan upacara pengabenannya,” katanya. dem


Komentar

Berita Terbaru

\