PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Ada Tokoh Hambat Pengobatan Gratis ‘’SMS”

Minggu, 22 November 2015

00:00 WITA

Karangasem

4913 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Karangasem,suaradewata.com- Kampanye hitam dan berbagai upaya untuk menghadang popularitas pasangan Sudirta-Sumiati, walau tidak terpuji, tetap dilakukan sejumlah tokoh dan oknum. Dalam pengobatan gratis di sebuah dusun di Desa Seraya, akhir Oktober lalu, seorang oknum yang mengaku Kelian Banjar, tiba-tiba menghadang pengobatan gratis oleh Tim Kesehatan SMS, dengan alasan belum pernah rapat tentang peminjaman bale banjar untuk pengobatan tersebut. Padahal, sore itu 170 lebih warga sudah berkumpul. Kejadian sejenis terjadi di Banjar Prasi, ketika oknum pejabat dari desa menghambat

Namun, Tim Pemenangan SMS tetap tenang. Ketika dilarang menggunakan Bale Banjar di sebuah dusun di Seraya, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis dipindahkan ke rumah seorang warga. Dan 170 warga yang berobat sampai sore, diprotes lagi oleh oknum tersebut, khusus ditujukan kepada Nengah Dugdug, Relawan SMS yang mengkoordinir pengobatan gratis di Desa Seraya tersebut. Oknum yang mengaku Kelian Banjar itu mendesak Dugdug agar bertanggung jawab, bila nantinya pemilik buldoser menarik alat berat tersebut dari desanya. ‘’Saya heran, apa hubungan saya dengan buldoser tersebut? Warga meminta pengobatan gratis dari SMS, apa yang salah?” kata Dugdug.

Terus didesak bertanggung jawab masalah buldoser, Dugdug merasa kesal dan melaporkannya ke Tim Pemenangan SMS yang lebih senior. ‘’Tim SMS lalu menegur oknum Kelian Banjar tersebut, mengapa kok mempersulit warga yang membutuhkan pengobatan gratis ini. Tim kami memang menegur dengan tegas, karena puluhan warga masih diperiksa kesehatannya dan diberikan obat. Masa acara yang melayani masyarakat seperti ini kok dihambat?” kata Nengah Dugdug.

Wayan Suara Arsana, Humas Tim Pemenangan SMS menyatakan, pihaknya hanya prihatin terhadap perilaku buruk seperti itu dan tidak pernah memperpanjang ulah oknum Kelian Banjar tersebut. ‘’Kami anggap sebagai ujian, karena pertarungan seperti ini kadang-kadang ada orang yag tidak mampu berkopetesi secara sehat dan terhormat.

Namun, belakangan dihembuskan isu, bahwa pihak Tim Pemenangan SMS melontarkan kata-kata kasar ke oknum Kelian Banjar tersebut, yang juga disebut sebagai Pemangku. Belakangan diketahui, oknum itu ternyata juga seorang PNS. Dan yang lebih mengherankan, sekitar bulan ketiga November, ada orang yang berusaha menebar fitnah untuk mendiskreditkan SMS, menggelar ‘’jumpa pers’’ disertai titipan pesan agar menyerang kredibilitas SMS.

Namun, kalangan media menolak memberitakan isu tersebut karena mereka menilainya kurang masuk akal. Pihak Tim SMS yang dikonfirmasi tentang tuduhan itu menyatakan,’’Yang sebenarnya terjadi, oknum Kelian Banjar yang ternyata PNS itu, menghalang-halangi pengobatan gratis, ketika 170 warga sudah berkumpul. Warga sangat terkejut mengetahui kok  ada Kelian Banjar yang perilakunya seperti itu.

‘’Sebetulnya, itu pelanggaran HAM, menghalangi masyarakat memperoleh pengobatan yang diberikan secara gratis oleh Tim SMS. Kita tidak tahu, apakah oknum itu terkait dengan kandidat tertentu atau tidak. Tapi, tindakannya tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga merugikan citra kandidat lain, seakan-akan mereka menjadi tertuduh,. Sejauh ini ada usulan, agar yang mengghambat seperti itu dilaporkan polisi. Tapi, kita masih pikir-pikir, bisa melapor, atau tidak, tergantung perkembangannya,’’ kata Suara.ina


Komentar

Berita Terbaru

\