PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Makan Bergizi Gratis: Solusi Gizi dan Penggerak Ekonomi Nasional

Jumat, 21 Februari 2025

09:41 WITA

Nasional

1081 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Oleh: Dewi Ginandri*

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu kebijakan strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pemenuhan gizi yang lebih baik. Sejak diluncurkan pada 6 Januari 2024, program ini telah menyentuh 1,46 juta penerima manfaat dan diharapkan dapat menjangkau hingga 82,9 juta orang pada akhir tahun. Program ini tidak hanya menjadi solusi terhadap permasalahan gizi di Indonesia, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan dengan menggerakkan sektor pangan lokal.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya transparansi dalam pelaksanaan program ini agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Ia meminta agar setiap dana yang dialokasikan benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan gizi anak-anak dan ibu hamil. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas bahan pangan, terutama dalam hal kebersihan dan pemakaian bahan-bahan yang sehat, seperti minyak goreng yang harus digunakan sesuai standar kesehatan.

Dari sisi ekonomi, Ketua Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Hashim Djojohadikusumo, menyoroti besarnya anggaran yang telah dialokasikan untuk program MBG. Presiden Prabowo telah meningkatkan anggaran program ini menjadi Rp 171 triliun pada tahun 2025. Dengan tambahan anggaran sebesar Rp 100 triliun dari anggaran awal Rp 71 triliun, program ini diperkirakan akan memberikan dorongan besar bagi perekonomian nasional. Menurut proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), program ini dapat menambah pertumbuhan ekonomi hingga 2%, menjadikan total pertumbuhan ekonomi nasional berpotensi mencapai 7% pada tahun ini.

Program MBG juga berkontribusi pada perputaran ekonomi lokal. Dengan penyediaan makanan bagi 82 juta orang setiap hari, industri pangan nasional mendapatkan dorongan signifikan. Kebutuhan harian akan bahan pangan seperti telur, ayam, beras, tahu, tempe, dan sayuran meningkat secara drastis, menciptakan peluang ekonomi bagi petani, peternak, dan pelaku usaha mikro di sektor pangan. Dengan demikian, program ini bukan hanya investasi dalam kualitas sumber daya manusia, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

Dari perspektif kesehatan, program ini memiliki dampak besar dalam menanggulangi stunting, yang telah lama menjadi masalah gizi nasional. Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Ali Khomsan, menyoroti pentingnya program ini dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, program ini merupakan langkah besar dalam pembangunan sumber daya manusia setelah periode sebelumnya lebih berfokus pada pembangunan infrastruktur.

Prof. Ali Khomsan juga menekankan bahwa stunting bukan hanya persoalan yang dialami oleh balita, tetapi juga berdampak pada anak-anak usia sekolah. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, sekitar 18% hingga 23% siswa SD, SMP, dan SMA mengalami kondisi stunting. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan gizi pada anak sekolah memiliki peran krusial dalam meningkatkan postur dan kesehatan generasi mendatang. Dengan implementasi yang baik, program MBG dapat menjadi solusi efektif dalam menurunkan angka stunting serta meningkatkan daya saing generasi muda Indonesia.

Meskipun program ini memiliki banyak manfaat, tantangan dalam implementasinya tetap harus dicermati. Evaluasi terus-menerus diperlukan agar program ini dapat berjalan secara optimal dan efisien. Selain itu, pemerintah perlu memastikan distribusi yang merata, transparansi dalam pengelolaan anggaran, serta peningkatan kapasitas infrastruktur pendukung, seperti dapur dan manajemen distribusi makanan, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang menjadi sasaran.

Dengan kombinasi manfaat kesehatan dan ekonomi yang ditawarkan, program MBG menjadi langkah strategis dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif. Selain itu, dampaknya yang luas terhadap industri pangan dan pertumbuhan ekonomi nasional menjadikannya salah satu program unggulan yang harus terus didukung dan diperbaiki demi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Keberhasilan program ini akan menjadi cerminan dari komitmen pemerintah dalam memastikan kesejahteraan masyarakat serta menjadikan Indonesia sebagai negara dengan sumber daya manusia unggul di masa depan.

 

*Penulis merupakan mahasiswi asal Solo


Komentar

Berita Terbaru

\



PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Program MBG Tingkatkan Ekonomi Desa