PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Mengabaikan Pentingnya Kondom, Kasus HIV Meningkat

Senin, 17 Februari 2025

11:08 WITA

Denpasar

1434 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

foto ilustrasi

Denpasar, suaradewata.com- Dalam pertemuan ICD (International Condom Day) dengan tema "Menuju Indonesia Bebas HIV : Dialog Pemerintah, LSM, dan Tokoh Masyarakat dalam Penanggulangan HIV" yang digelar Yayasan Kerti Praja bekerjasama dengan AHF (AIDS Healthcare Foundation). 

Kegiatan ini melibatkan peserta dari perwakilan pemerintah, LSM, tokoh masyarakat, dan komunitas terkait penanggulangan HIV. Dalam kegiatan ini, menghadirkan dr. Partha Muliawan yang memaparkan kasus HIV terus meningkat, dan penggunaan kondom penting dalam penanggulangan. 

Pertemuan ini juga membahas edukasi dan strategi distribusi kondom. Selain itu, Eri Puji Astuti dari Biro Perencanaan Kementerian Sosial, yang menekankan pentingnya edukasi inovatif dan kerja sama lintas sektor. Sedangkan dr. Sarath (AHF), menjelaskan respon cepat dan partisipasi aktif sangat diperlukan. Bahkan stigma menjadi tantangan besar. "AHF bekerjasama di Asia, termasuk Filipina, Thailand, dan Malaysia," ujarnya.

Sementara dr. AA Ayu Candra, Kadis Kesehatan Denpasar menyampaikan kasus HIV tercatat 16.274 kasus, dan 800 kasus baru. Di mana, 90% penularan melalui transmisi seksual, serta rendahnya penggunaan kondom menjadi faktor utama. 

Selain itu, dalam pemaparan studi asesmen oleh dr. Oka, dengan judul Studi Kualitatif tentang Persepsi Program Kondom di Denpasar dan Badung (2024), menyampaikan untuk informan 18 perwakilan dinas, LSM, LSL, dan PPS, pengetahuan tentang kondom masih rendah, distribusi terhambat karena keterlambatan stok, regulasi tumpang tindih menghambat pengadaan kondom, serta kebutuhan kondom 2025, yakni Badung (390.720), Denpasar (572.352), dan LSL (28.000).

Dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, menyampikan kasus HIV pertama kali ditemukan di Bali pada tahun 1987, di RS Sanglah. Hingga tahun 2024, total kasus yang terdata mencapai 31.880 kasus, dengan sebagian pasien telah meninggal dunia. Dalam lima tahun terakhir, penemuan kasus baru sempat menurun akibat pandemi Covid-19, di mana masyarakat cenderung menghindari fasilitas kesehatan. 

Namun, pada tahun 2023-2024, terjadi peningkatan kasus baru dengan total 20.006 kasus. Seluruh puskesmas di Bali telah dilatih untuk melaksanakan tes HIV dan memberikan pengobatan, sehingga akses layanan kesehatan bagi Orang Dengan HIV (ODHIV) semakin mudah. 

Pengadaan kondom masih belum memadai, dan kondom belum dianggap sebagai kebutuhan umum. "Tantangan terbesar adalah membangun kesadaran masyarakat agar kondom menjadi bagian dari kebutuhan kesehatan," ujarnya.mot/adn


Komentar

Berita Terbaru

\