Inovatif..!! Desa Jatiluwih Ciptakan Wisata Kuliner
Senin, 27 Januari 2025
13:10 WITA
Tabanan
1320 Pengunjung
Lomba pembuatan bubur beras merah dan ulam carik tradisional.
Tabanan, suaradewata.com - Semenjak Jatiluwih mendapatkan pengakuan Internasional melalui sistem pengairan sawah tradisionalnya yaitu Subak, hingga mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia. Tidak serta merta desa Jatiluwih memaku diri, justru terus menciptakan inovasi untuk menjaring wisatawan.
Inovasi yang kini mulai dikembangkan yaitu wisata kuliner. Untuk diketahui, Desa Wisata Jatiluwih terletak di Kecamatan Penebel Tabanan di lereng Batukaru, dengan ketinggian kurang lebih 685 m di atas permukaan laut.
Sistem Subak, yang berakar pada ajaran Tri Hita Karana dalam Agama Hindu mencerminkan keseimbangan dan keharmonisan antara manusia, alam dan spiritualitas. Subak bukan hanya sebuah sistem irigasi tetapi juga filosofi hidup yang menekankan pada keharmonisan dan keberlanjutan.
Pengunjung saat tracking atau bersepeda melalui jalur setapak menyusuri hamparan persawahan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bahkan Jatiluwih rutin menyelenggarakan festival dan upacara tradisional yang yang ditawarkan ke wisatawan untuk datang berkunjung.
Terbaru, mengadakan Lomba pembuatan bubur beras merah dan ulam carik tradisional. Pantauan Wartawan sejak Minggu (26/01) hingga Senin, di tengah hujan gerimis tidak menyurutkan membludaknya wisatawan asing yang berbaur diacara ini. Bahkan mereka tidak segan mencicipi hasil olahan para peserta.
"Para peserta diikuti oleh kelompok PKK, Posyandu, Banjar dinas Kesambi dan SMK Pariwisata di Tabanan, "Demikian salah seorang panitia menyapa wartawan ini.mot/adn
Komentar