PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Optimisme Pemerintahan Prabowo Wujudkan Swasembada Pangan Dalam Kurun 2 Tahun

Jumat, 24 Januari 2025

17:11 WITA

Nasional

1078 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto, menyampaikan keyakinannya bahwa pemerintahannya akan berhasil mewujudkan swasembada pangan dalam dua tahun mendatang, tepatnya pada 2026. Optimisme tersebut disampaikan oleh Prabowo pada Senin, 20 Januari 2025, setelah menerima laporan dari para menteri terkait bidang pangan, meskipun ia tidak mengungkapkan secara rinci isi laporan tersebut.

“Sebelum tahun kedua masa jabatan saya, Indonesia sudah swasembada pangan. Pemerintah tidak akan lagi mengimpor pangan,” ungkap Prabowo, yang menyampaikan komitmennya untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dalam waktu singkat.

Pernyataan tersebut sejalan dengan berbagai kebijakan yang sudah digariskan untuk mendukung tercapainya swasembada pangan.

Swasembada pangan telah menjadi salah satu fokus utama Presiden Prabowo, baik pada masa kampanye maupun setelah pelantikannya. Salah satu strategi utama yang telah dicanangkan adalah pencetakan lumbung-lumbung pangan (food estate), yang direncanakan akan mencakup komoditas utama seperti padi, jagung, dan singkong. Dengan rencana ini, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi pangan domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, juga memiliki optimisme yang sama. Ia menargetkan swasembada pangan bisa tercapai dalam waktu tiga tahun mendatang, lebih cepat dari proyeksi awal. Upaya yang dilakukan oleh kementerian pertanian antara lain berupa peningkatan produktivitas pertanian, pengembangan infrastruktur pertanian, dan penambahan luas lahan pertanian.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia pada tahun 2024 mencatatkan impor pangan yang cukup besar, termasuk beras, jagung, dan bawang putih. Pada tahun tersebut, Indonesia mengimpor 4,52 juta ton beras, yang merupakan angka tertinggi sejak 2018. Selain beras, Indonesia juga mengimpor jagung, kedelai, gandum, serta bahan pangan lainnya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.

Seiring dengan upaya menuju swasembada pangan, pemerintah juga berfokus pada penguatan sektor energi, yang menjadi salah satu aspek penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi. Prabowo menargetkan swasembada energi dalam waktu kurang dari lima tahun, yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM) dan memperkuat ketahanan energi nasional. Indonesia juga tengah memfokuskan diri pada transformasi energi bersih dan terbarukan, yang sejalan dengan upaya global mengurangi emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan.

Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan nasional melalui langkah-langkah strategis di berbagai sektor, termasuk pangan dan energi. Dengan berbagai kebijakan dan program yang sudah diimplementasikan, Presiden Prabowo Subianto berharap Indonesia dapat mewujudkan kemandirian pangan dan energi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Melalui upaya ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang lebih mandiri, modern, dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.


Komentar

Berita Terbaru

\