PJ Gubernur dan Paiketan Krama Bali Sepakat Bergandengan Tangan Jaga Bali
Rabu, 08 Januari 2025
11:05 WITA
Denpasar
1427 Pengunjung
Audiensi Paiketan Krama Bali dengan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, Selasa, 7 Januari 2025. Ist/red
Denpasar, suaradewata.com - Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya sependapat dengan Paiketan Krama Bali bahwa permasalahan Bali sangat komplek parahyangan, pawongan maupun palemahan yang harus menjadi konsern semua stake holder untuk turut serta ngrombo menyelesaikannya, untuk menjaga Bali. Dalam kesempatan tersebut Pj Gubernur berjanji hadir dan membuka Mahasabaha II Paiketan Krama Bali yang akan dilaksanakan Tanggal 11 Januari 2024, di Kampus IPB Internasional. Hal tersebut terungkap dalam audiensi Paiketan Krama Bali Selasa, 7 Januari 2025.
Penjabat Gubernur Bali saat menerima 10 (sepuluh) orang perwakilan Paiketan Krama Bali, menyampikan bahwa beliau merasa terhormat karena berkesempatan untuk melakukan tatap muka bersama tokoh-tokoh masyarakat Bali yang tergabung dalam Paiketan Krama Bali. Hadir saat itu 1. Ida Rsi Wisesanata (Koordinator Pembina Umum) 2. Gusti Kade Sutawa (Pembina Umum) 3. Turah Putra Darmanuraga (Penasihat) 4. Jondra (Ketum) 5. Kadek Sumerta ( Bedahara umum) 6. W G Mardika (Ketua Panitia Mahasabha) 7. Laksmi (Ketua Departemen Kesehatan) 8. A A Trisna (Sekretaris Panitia) 9. Guru Dharma (Ketua I) dan 10. Nyoman merta (Direktur Eksekutif).
Saat audensi Pimpinan Rombongan I Wayan Jondra menyampaikan rencana Mahasabha II Paiketan Krama Bali, menjelaskan bahwa Paiketan Krama Bali ini tergabung tokoh-tokoh Bali yang berlatar belakang berbagai disiplin ilmu, berbagai profesi, bahkan Pandita juga turut serta. Semua member Paiketan Krama Bali adalah orang-orang yang peduli dan cinta Bali dengan segala atributnya. Kekritisan Paiketan Krama Bali kepada Pemerintah bukan berarti anti pemerintah, namun cermin cinta dan tanggung jawab kepada Bali, terbukti dibeberapa kesempatan Paiketan Krama Bali trut serta ambil bagian dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat, termasuk kemiskinan ekstrim.
Dalam kesempatan audiensi tersebut perwakilan paiketan krama menyampaikan permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi Krama Bali meliputi, permasalahan, agama, etika, politik, jogget jaruh, miras, keterpinggiran generasi muda, generasi muda yang priyayi, tata ruang, perijinan yang tidak terkontrol, alih fungsi lahan, permasalahan hukum, pelayanan kesehatan, Bali diobral murah, degradasi spiritual, perilaku wisatawan, kasus bunuh diri, semakin membludaknya pekerja kasar luar Bali, kemiskinan, pendidikan, kebudayaan, kerawanan, keamanan dan lain sebagainya. Dalam berbagai kesempatan para aktivis Paiketan Kerama Bali telah melakukan berbagai langkah melalui organisasi Paiketan Krama Bali maupun organisasi dimana para aktivis berasal.
Menyadari hal tersebut Penjabat Gubernur Bali menyampaikan, bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dimaksud, namun keterbatasan personil, anggaran dan waktu mengakibatakan masih ada yang tercecer. Pemerintah menyadari bahwa permasalahan ini tidak dapat diselesaikan sendiri. Kontribusi Paiketan Krama Bali selama ini sangat dihargai, sehingga kedepan diharapkan lebih aktif lagi, untuk bekerja sama dengan pemerintah sehingga permasalahan yang ada dapat diminimalisir. Dalam kesempatan itu Sang Mahendra Jaya juga menyerahkan kitab Catur Weda sebagai bentuk kepedulian dan dukungan Pemerintah kepada upaya-upaya pelestarian Budaya Bali yang bernafaskan Hindu. Budaya Bali yang bersumber dari pertanian dan dinafasi oleh Hindu harus kita jaga bersama, demikian pungkas Penjabat Gubernur Bali. Rls/red
Komentar