PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Buntut Tewasnya WNA Saat Mendaki, Pendakian Gunung Agung Ditutup Sementara

Sabtu, 04 Januari 2025

12:53 WITA

Karangasem

2381 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Proses evakuasi jenasah korban WNA asal Korea Selatan saat melakukan pendaka di Gunung Agung, Karangasem, Kamis, (02/01/2025). Ist/iga/SD

Karangasem, suaradewata.com – Buntut meninggalnya pendaki WNA dari Korea Selatan, Kyung Dam Oh (31) di atas Gunung Agung, Karangasem, Bali pendakian di Gunung Agung ditutup sementara sampai digelarnya upacara pencucian Gunung Agung atau upacara Marisuda Gumi. Seperti diketahui Seorang pendaki berasal dari asal Korea Selatan sempat hilang saat mendaki Gunung Agung pada perayaan Tahun Baru, 1 Januari 2025. Selanjutnya korban ditemukan dua hari kemudian korban ditemukan dalam keadaan meninggal dan sudah berhasil di evakuasi. Menutupan sementara pendakian Gunung Agung itu ditegaskan pengayah Pura Pasar Agung Seksi Publikasi dan informasi, I Wayan Suara Arsana.

Informasi itu juga tersebar melalui berbagai media salah satunya melalui pesan di aplikasi Whatsapp, berikut isi dari pengumuman tersebut;

"Kami Menginformasikan Kepada Seluruh Wisatawan Lokal maupun Internasional dengan terjadinya Cuaca masih buruk dan telah terjadi pendaki meninggal dunia terjatuh di jurang Gunung Agung dalam melakukan pendakian tanpa guide, Kami segenap jajaran Kups Suka Duka Pemandu Gunung Agung via Pura Pasar Agung menutup sementara aktifitas pendakian ke Puncak Gunung Agung mulai dari tanggal 3 Januari 2025 sampai batas waktu yang ditentykan kembali. Apabila ada pengunjung ataupun pendaki yang melakukan aktifitas diluar sepengetahuan kelompok kami, semua resiko yang terjadi bukan tanggung jawab kami. Demikian Informasi kami sampaikan dan harap Maklum”

Dikonfirmasi pada Sabtu, 4 Januari 2025 pihaknya menegaskan jika penutupan ini dilaksanakan hingga sampai upacara pencucian Gunung Agung atau upacara Marisuda Gumi Gunung Agung dapat dilaksanakan. Sementara, terkait kapan pelaksanaan upakara tersebut dilaksanakan, Suara Arsana mengatakan, pihaknya masih menunggu pembiayaan dari keluarga korban.

"Wisatawan yang mendaki baik WNA ataupun WNI atau lokal, yang apabila naik Gunung Agung tanpa pemandu lokal, jika nanti ada musibah misal meninggal dunia, maka, segala biaya upacara untuk membersihkan Gunung Agung itu dibebankan kepada korban. Namun apabila pendaki menggunakan jasa pemandu lokal, misal ada kendala apapun itu, semisal meninggal akibat sesak nafas ataupun jantung atau hal lainnya maka biaya dibebankan pada pihak pura, karena memakai pemandu lokal," Tegas Suara Arsana.

Untuk diketahui, estimasi biaya untuk upacara pembersihan Gunung Agung sendiri terbilang cukup besar yakni mencapai 50 Juta Rupiah. Sementara harga guide lokal jika ingin mendaki Gunung Agung hanya 400 Ribu Rupiah. Iga/red

 


Komentar

Berita Terbaru

\