Wujud Kepedulian, SMAN 1 Singaraja Gulirkan Bedah Rumah Di Desa Poh Bergong
Kamis, 19 Desember 2024
16:21 WITA
Buleleng
1453 Pengunjung

Foto bersama kegiatan SMAN 1 Singaraja usai melakukan bedah rumah, penyerahan kunci rumah
Buleleng, suaradewata.com - SMAN 1 Singaraja berinovasi menggugah kepedulian sosial para siswanya dengan menggulirkan program bedah rumah untuk keluarga kurang mampu, salah satunya di Desa Poh Bergong Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Artinya selain mendidik para siswanya pada bidang akademik, juga membentuk karakter siswanya melalui aksi sosial.
Seperti yang terjadi pada Kamis (19/12/2024), usai melakukan bedah rumah, secara simbolis Kunci rumah diserahkan oleh Kepala SMAN 1 Singaraja didampingi Camat Buleleng, Perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, dan Perbekel Desa Poh Bergong kepada keluarga penerima manfaat Made Karyawan di desa setempat.
Kepala SMAN 1 Singaraja, Made Sri Astiti mengatakan program ini bertujuan menanamkan nilai empati dan kepedulian sosial kepada para siswa. Mengingat program bedah rumah ini bukan hanya membantu masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga mengajarkan siswa untuk peduli, berbagi, dan memahami pentingnya gotong royong. "Jadi inilah cara kami melatih para siswa yang nantinya bisa menjadi generasi pemimpin yang peduli pada sesama,” terangnya.
Renovasi rumah yang dimulai pada tanggal 9 November 2024 lalu, melibatkan seluruh elemen sekolah, termasuk siswa, guru, staf, dan komite. Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa renovasi fisik, tetapi juga perlengkapan rumah tangga seperti kasur, sembako, pakaian, buku, hingga keperluan pendidikan bagi anak-anak penerima manfaat.
Iapun mengungkapkan program ini merupakan kali kedua SMAN 1 Singaraja melaksanakan bedah rumah sebagai bagian dari rangkaian HUT sekolah. Dengan biaya renovasi mencapai Rp 30 juta yang sepenuhnya berasal dari donasi warga sekolah. Dan program ini menjadi bentuk nyata dari pendidikan karakter berbasis aksi sosial.“Kami ingin siswa belajar bahwa kepemimpinan sejati dimulai dari kepedulian terhadap yang paling membutuhkan. Ketika mereka melihat langsung dampak positif dari bantuan ini, maka kami percaya rasa empatinya akan tumbuh semakin kuat,” ucap Made Sri Astiti.
Melihat manfaat besar dari program ini, Made Sri Astiti berharap bedah rumah bisa menjadi tradisi tahunan SMAN 1 Singaraja. “Tahun depan, kami ingin bisa membantu lebih dari satu rumah. Selain membantu masyarakat, kegiatan ini memperkuat solidaritas di lingkungan sekolah kami,” ujarnya.
Dikatakan juga penerima bantuan ditentukan berdasarkan data Dinas Sosial Kabupaten Buleleng melalui Kepala Desa setempat. Dimana program ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat, yang melihatnya sebagai bentuk sinergi positif antara pendidikan dan aksi nyata. Sehingga melalui program ini, SMAN 1 Singaraja tidak hanya mencetak siswa berprestasi, tetapi juga membangun generasi muda yang peduli dan berkontribusi bagi masyarakat. "Program bedah rumah ini menjadi bukti bahwa pendidikan karakter melalui aksi nyata dapat membawa perubahan besar bagi semua pihak," pungkas Made Sri Astiti.
Sementara itu, Keluarga Penerima Manfaat Made Karyawan, yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang sensor kayu serabutan itu kini dapat bernafas lega setelah menerima bantuan bedah rumah. Kariawan, yang sebelumnya sering berpindah-pindah tempat tinggal sesuai lokasi pekerjaannya, kini memiliki hunian yang layak bersama keluarganya. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Bantuan ini benar-benar sangat berarti bagi kami,” ucap Karyawan.
Dengan adanya bantuan ini, Kariawan berharap kehidupan keluarganya dapat lebih stabil dan anak-anaknya dapat belajar dengan lebih nyaman. “Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut, dan bisa membantu lebih banyak keluarga yang membutuhkan,” tutupnya. Sad/red
Komentar