Strategi Baru FGD Desa Wisata Julah Jadikan Desa Tertua Di Bali Destinasi Unggulan
Rabu, 04 Desember 2024
12:06 WITA
Buleleng
1490 Pengunjung

Kepala Dispar Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara pimpin FGD Selasa (3/12/2024) di ruang pertemuan Kantor Desa Julah.
Buleleng, suaradewata.com - Desa Julah Kecamatan Tejakula, Buleleng-Bali, salah satu desa tertua di Bali, kembali menjadi sorotan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng, pada Selasa (3/12/2024) di ruang pertemuan Kantor Desa Julah. Diskusi dipimpin Kepala Dispar Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, menghasilkan sejumlah strategi baru untuk mengembangkan potensi desa sebagai destinasi wisata unggulan. "Desa Julah memiliki berbagai potensi wisata yang luar biasa. Kekayaan budaya seperti seni tari tradisional, kerajinan lokal, dan ritual adat menjadi daya tarik utama," ucap Kadis Dody Sukma
Selain itu, ujarnya lagi panorama alam berupa persawahan hijau, pegunungan asri, serta lanskap pedesaan yang tenang menawarkan pengalaman wisata alam yang autentik. "Sebagai salah satu desa tertua, nilai sejarah Desa Julah juga menyimpan cerita unik yang dapat menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara," terangnya.
Namun demikian, menurutnya terdapat beberapa kendala seperti infrastruktur yang kurang memadai, seperti akses jalan yang sulit dan minimnya fasilitas pendukung wisata, menjadi penghambat utama. "Promosi Desa Julah yang masih terbatas juga membuat desa ini kurang dikenal luas. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata dinilai perlu ditingkatkan, agar manfaat pariwisata dapat dirasakan secara merata," tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan melalui diskusi yang intens, beberapa langkah strategis disepakati untuk menjadikan Desa Julah destinasi unggulan, seperti perbaikan infrastruktur, paket wisata kreatif, promosi digital, pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan. "Sebagai tindak lanjut, akan dibentuk tim kerja yang melibatkan masyarakat, pemerintah desa, dan pihak terkait. Tim ini akan merancang rencana pengembangan desa wisata yang dapat diajukan ke pemerintah dan pihak sponsor," jelas Kadis Dody Sukma.
Iapun optimis bahwa Desa Julah memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi destinasi wisata unggulan yang berkelanjutan. “Desa Julah tidak hanya menyimpan kekayaan budaya dan alam, tetapi juga sejarah panjang yang dapat menarik wisatawan. Dengan strategi yang tepat, desa ini dapat menjadi ikon wisata baru di Bali,” urainya.
"Dengan semangat dan kolaborasi yang terjalin, Desa Julah siap menata langkah menuju masa depan pariwisata yang lebih cerah, menjadikannya kebanggaan baru bagi Buleleng," pungkas Kadis Dody Sukma. Sad/red
Komentar