PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Sejumlah Pemukiman Warga Sekitar TPA Landih Keluhan Serbuan Lalat, Ini Penyebabnya...

Rabu, 20 November 2024

12:50 WITA

Bangli

1464 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Aktivitas salah satu warga Bangklet, Kayubuhi, Bangli menyapu bangkai lalat yang telah disemprot insektisida, Selasa (19/11). SD/Ist

Bangli, suaradewata.com - Dampak kebakaran yang selama ini melanda TPA Landih, Kecamatan Bangli, Bangli, juga turut menyebabkan ribuan lalat melakukan ekspansi menyerbu pemukiman warga sekitar. Akibatnya, sejumlah warga kini mengeluh karena terganggu dengan banyaknya lalat bersarang ke rumahnya. Sementara upaya penyemprotan dengan insektisida juga belum mampu membuahkan hasil optimal.

Hal ini diakui salah seorang warga Banjar Bangklet, Kayubuhi, Bangli, Ketut Widiana, Selasa (19/11/2024). Kata dia, serangan ribuan lalat mulai naik ke rumah penduduk sejak lima hari lalu. "Penyebabnya, yang jelas sejak TPA terbakar lalat-lalat mulai naik ke rumah penduduk," ujar Widiana. Lanjutnya, karena begitu banyaknya serangan lalat, cukup mengganggu aktivitas warga. 

Upaya penanggulangan dilakukan dengan penyemprotan menggunakan insektisida. "Penanggulangan sangat sulit sekali. Dari pagi sampai siang ini, tyang sudah tiga kali menyapu bangkai lalat. Namun berselang beberapa menit saja sudah banyak lagi lalat yang datang," ungkap Widiana. Atas kondisi itu, dirinya mengaku sampai kehilangan nafsu makan. "Melihat begitu banyaknya bangkai lalat, saya sampai merasa jijik dan jadi hilang nafsu makan saya," keluh Widiana.

Disebutkan, sejumlah warga lain yang jaraknya dekat dengan TPA Landih juga merasakan keluhan yang sama. "Rumah saya berada ditimur jalan, sehingga lebih dekat dengan TPA kurang lebih berada dalam radius 700 meter ke bawah. Namun bagi yang rumahnya jauh mungkin tidak terlalu berdampak," ungkapnya. 

Karena itu, pihaknya berharap dinas terkait bisa segera turun tangan untuk mengatasi serangan lalat tersebut. 

"Dulu pernah seperti ini, cuma dalam hitungan sehari sudah hilang, gak seperti sekarang sudah sampai lima harian tapi lalat masih banyak yang datang dan belum ada tanda-tanda akan berkurang," jelasnya. Pihaknya pun mengaku sudah menyampaikan keluhan ke dinas terkait, termasuk ke Puskesmas Bangli Utara. "Konsultasi ke dinas terkait dan ke Puskesmas sudah saya lakukan. Tapi belum ada langkah konkrit. Harapan kami, pemerintah bisa segera turun tangan membantu secepatnya melakukan upaya penanggulangan lalat ini," harapnya.

Disisi lain, Kadis DLH Bangli, Putu Ganda Wijaya saat dikonfirmasi mengaku telah mendapat laporan dari warga terkait serbuan lalat tersebut. Tim Pengendali Dampak Lingkungan akan segera diturunkan ke TPA. ”Tim akan segera turun untuk memastikan apakah serbuan lalat tersebut karena imbas dari terbakarnya tumpukan sampah TPA atau bagaimana. Jika hasil kajian tim disebabkan kebakaran, maka akan dilakukan pencegahan dengan melakukan penyemprotan di lokasi TPA,” sebutnya.

Sementara untuk pengendalian kebakaran TPA Landih, kata dia, sejauh ini sudah bisa teratasi. Meski demikian, 2 unit mobil Damkar masih tetap melakukan penyemprotan sebagai langkah antisipasi munculnya kebakaran kembali. "Saat ini, kebakaran TPA sudah bisa diatasi, tidak ada lagi kepulan asap yang tinggi," pungkas Ganda Wijaya.ard/adn


Komentar

Berita Terbaru

\