Tersambar Petir, Meru Tumpang Pitu Pura Puseh Utu Terbakar
Selasa, 12 November 2024
20:17 WITA
Tabanan
1476 Pengunjung
Proses pemadaman api yang melalap Meru Tumpang Pitu di Pura Puseh Desa Adat Utu.
Tabanan, suaradewata.com - Hujan deras disertai petir yang melanda Desa Babahan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Selasa (12/11/2024), mengakibatkan pelinggih Meru Tumpang Pitu (Tujuh) di Pura Puseh Desa Adat Utu terbakar.
Sambaran petir memicu kobaran api yang menghanguskan bangunan suci tersebut, dengan perkiraan kerugian mencapai Rp 500 juta.
Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata, menjelaskan kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WITA saat kawasan Pura sedang diguyur hujan deras dan disertai petir. Menurut keterangan saksi, Wayan Suka Nata (70), yang merupakan Pemangku Pura, saat itu mendengar suara petir yang menggelegar dari rumahnya yang berjarak sekitar 50 meter dari Pura.
"Saksi melihat ada percikan api di sekitar pura. Saat diperiksa, ternyata pelinggih Meru Tumpang Pitu sudah terbakar," ungkap Berata.
Mengetahui hal tersebut, Wayan Suka Nata segera melaporkan kejadian kepada Bendesa Adat Utu, Komang Aget Puja Karta (53). Bendesa Adat Utu kemudian membunyikan kulkul bulus sebagai tanda peringatan kepada warga setempat. Warga yang datang segera membantu upaya pemadaman dan menghubungi petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Tabanan serta Polsek Penebel.
Pemadaman api berlangsung sekitar 40 menit, hingga dua unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi dan berhasil memadamkan api sepenuhnya pada pukul 15.00 WITA.
Menurut hasil penyelidikan polisi, kebakaran dipicu oleh sambaran petir yang menyambar atap Meru Tumpang Pitu yang terbuat dari ijuk, material yang mudah terbakar. Meski bangunan pura terbakar, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini karena pura dalam keadaan sepi saat kejadian.
"Kerugian material diperkirakan mencapai lebih dari Rp 500 juta. Namun, pihak Desa Adat menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak mempermasalahkan lebih lanjut," tandas Iptu Berata. ayu/yok
Komentar