Suasana Erotis Malam di Bypass Siyut Gianyar
Selasa, 15 Oktober 2024
11:51 WITA
Gianyar
2327 Pengunjung
Suasana malam deretan warung remang-remang di pinggir Jalan Bypass IB Mantra, Banjar Siyut, Desa Tulikup, Gianyar, sumber : suaradewata.
Gianyar, suaradewata.com - Puluhan warung remang dengan lampu kelap kelip berjejer menghiasi Jalan Bypass IB Mantra, daerah Siyut, Desa Tulikup, Gianyar, pada malam hari. Alunan musik dangdut dan lainnya terdengar kencang dari beberapa warung dengan kumpulan pria sedang duduk ditemani bir didampingi beberapa wanita.
Penelusuran wartawan suaradewata.com pada siang hari, hanya tampak beberapa warung yang buka layaknya warung kopi biasa. Warung-warung tersebut berada di sisi utara dan selatan Jalan Bypass IB Mantra, Siyut, Gianyar. Namun lebih banyak berada di sisi utara jalan. Kondisi warung berbeda ketika malam tiba, semua warung sudah buka dengan lampu warna warni menghiasi dan tampak beberapa penjaga warung yang kebanyakan perempuan duduk didepannya.
Informasi yang didapatkan dari salah satu pemilik warung, lahan yang ditempat milik seorang warga Banjar Siyut. Deretan bangunan warung yang bersebelahan dengan warungnya memang sudah dibangun oleh pemilik lahan. "Kalo saya sewa 1 tempat seharga Rp 4Juta. Ada yang sewa 2 tempat dijadikan 1," jelasnya seraya mengatakan dirinya baru menyewa tempat itu baru 3 bulan.
Untuk fasilitas yang didapatkan selain warung, ternyata dibagian belakang terdapat kamar-kamar tidur dan juga kamar mandi dan toilet. Dari penuturannya, selain sewa warung, penyewa juga setiap bulan kena pungutan Rp 200ribu dari Banjar Siyut dan juga Rp 20ribu dari pecalang. "Selain itu tidak ada pungutan lainnya," tuturnya.
Mengulik informasi lebih dalam dari pemilik warung, setiap warung disana terdapat beberapa pekerja perempuan yang berjumlah 4-7 orang. Namun pekerja tersebut "jam kerjanya" mulai pukul 20.00. "Kalau siangnya mereka biasanya masih tidur karena semalaman begadang menemani Pengunjung yang datang," bebernya.
Secara blak-blakan dikatakannya, pengunjung yang datang untuk minum bir dan minta ditemani oleh "pekerja warung". Setelahnya jika ada yang mau lanjut dikenakan biaya Rp 200ribu. "Pemilik warung dapat Rp 50ribu, yang "kerja" dapat Rp 150ribu," kata perempuan asal Surabaya ini.
Setiap malam hampir semua pekerjanya mendapat pelanggan. Selain itu, bir yang ia jual seharga Rp 80ribu per botol juga laku sampai 2 krat. Dijelaskannya, lokasi di jalur Bypass Siyut lebih aman dan gampang dicari dibanding tempatnya dulu di seputaran Padanggalak, Denpasar. "Disini lebih leluasa tempatnya, gampang untuk mampir, kebanyakan sopir truk yang lewat singgah disini," ujarnya.
Ia mengaku membuka warung seperti itu, hanya untuk membiayai hidup dirinya dan anaknya yang berada di Jawa. Karena dari pengakuannya, statusnya janda beranak 1 tidak bisa cari pekerjaan yang penghasilannya bisa mencukupi kebutuhan hidup. "Cari kerja apa lagi mas, susah cari kerja di Jawa sambil mengurus anak. Hasilnya juga gak seberapa, saya sudah beberapa tahun kerja di Bali buka warung ini dan hasilnya lumayan bisa dikirim ke kampung," paparnya.
Disisi lain, cafe remang-remang juga banyak beroperasi di wilayah Bypass IB Mantra, Siyut, bahkan sampai ke jalan menuju Pantai Siyut. Setiap malam cafe-cafe yang menawarkan miras tersebut juga menawarkan pendamping perempuan untuk menemani minum-minum sambil bernyanyi. Suasana pun berubah ketika jam menunjukkan pukul 00.00, musik yang diputar tidak lagi musik slow namun dentuman house music untuk mengiringi pengunjung berjoget. Beberapa waktu lalu bahkan sempat terjadi kasus penganiayaan di salah satu cafe yang berujung laporan Kepolisian yang membuat cafe tersebut sempat ditutup beberapa waktu dan diminta melakukan upacara pembersihan oleh lingkungan setempat karena ada kekerasan yang berdarah. Tetapi entah bagaimana kasusnya, cafe tersebut sudah beroperasi kembali dan ramai pengunjung.
Sementara itu, Kasat Pol PP Kabupaten Gianyar, I Made Watha saat dikonfirmasi Selasa (15/10) mengatakan, pihaknya sempat menertibkan keberadaan warung-warung di sepanjang Jalan Bypass IB Mantra terutama di wilayah Siyut, Gianyar. Karena ada yang melanggar menggunakan fasilitas umum milik Pemprov Bali di pinggir jalan bypass. Untuk laporan warga terkait warung remang-remang yang dijadikan tempat prostitusi terselubung akan ditindaklanjuti. "Namun kami juga harus bersinergi dengan desa setempat apakah ada pungutan yang dilakukan oleh desa terkait keberadaan warung-warung di sepanjang jalur itu. Karena bisa jadi itu sumber pendapatan desa. Diluar itu apakah ada bisnis prostitusi tentu akan kami selidiki dan penindakan jika memang ada seperti itu," tegasnya. gus/ari
Komentar