PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Seragam Sekolah Dibagikan Beberapa Tahap, Orangtua Siswa Keluhkan Terlambat

Senin, 14 Oktober 2024

18:58 WITA

Gianyar

1965 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Suasana pembagian seragam sekolah di SMP Negeri 1 Gianyar, sumber : suaradewata.com.

Gianyar, suaradewata.com - Beberapa orangtua siswa SMP Negeri 1 Gianyar mengeluhkan keterlambatan datangnya seragam sekolah yang dipesan melalui salah satu vendor penyedia seragam sekolah. Padahal saat rapat antara komite, orangtua siswa dan vendor penyedia seragam sekolah sudah ada kesepakatan bahwa seragam sekolah akan dibagi dalam beberapa tahap mengingatkan vendor harus menyiapkan seragam bagi 600 lebih siswa.

Keluhan terkait kebijakan pengadaan seragam sekolah diungkapkan salah satu orang tua siswa yang tidak mau disebutkan namanya ini. Dikatakannya, pengadaan baru dilakukan setelah sekolah berlangsung dan pihak orang tua siswa telah membeli seragam diluar. Pihak sekolah juga tidak terbuka terkait biaya seragam. Ketidakpuasan orangtua siswa tersebut karena siswa yang telah belajar efektif sejak bulan lalu namun jadwal pengadaan seragam sekolah yang tidak tepat dan orangtua terlanjur membeli diluar vendor/konveksi.

"Sekolah sudah jalan baju baru sekarang mau dibagikan, orangtua sudah terlanjur beli baju dan mereka memilih tidak beli semua item (yang ditawarkan di sekolah), tapi harganya tidak mau dirinci. Kepsek mengaku tidak tahu harganya dan menyuruh langsung berhubungan dengan rekanan yang membuatkan baju," ujar seorang sumber, Senin (14/10).

Sedangkan orangtua siswa lainnya, Komang menjelaskan, sepengetahuannya, ada beberapa vendor/konveksi yang mengajukan penawaran pengadaan seragam di SMPN 1 Gianyar. Kalau tidak salah, dari tiga konveksi ini, didapat 1 konveksi yang menawarkan harga paling murah. Yakni sekitar Rp 1,4 juta untuk semua item seragam.

"Saat rapat komite dengan vendor sudah dijelaskan kalau vendor perlu waktu dan akan dibagikan beberapa tahap karena jumlah seragam dikalikan jumlah siswa sangat banyak," jelasnya. Dan jika ada orangtua siswa yang belum mengetahui rinci tentang pengadaan seragam saat rapat komite mungkin yang bersangkutan tidak hadir, tambahnya.

Adapun jumlah siswa baru di SMPN 1 Gianyar ini sekitar 600 orang. Sementara seragam yang rencananya disiapkan oleh vendor dengan nilai Rp 1,4 juta per orang itu, di antaranya seragam putih biru, batik, endek, pramuka, olahraga, sepatu, kaos kaki, ikat pinggang, topi, dasi, tas, label nama dan lainnya. Namun tidak ada keharusan atau paksaan bagi orangtua siswa untuk membeli seragam sekolah di vendor yang menjadi pemenang tender. "Jika ada siswa yang sudah memiliki seragam wajib yang dikenakan sesuai harinya, tidak perlu membeli lagi," ungkapnya.

Namun penjelasan dari orangtua siswa lainnya menyebutkan bahwa rekanan yang dipilih ini belum diketahui rekam jejaknya. Terlebih lagi, setiap siswa diwajibkan untuk membeli semua seragam walaupun mereka hanya membutuhkan satu seragam saja. "Rekanan yang dipilih ini baru pertama kali berproses di Kabupaten Gianyar melayani baru satu sekolah, selain harga yang tidak tersampaikan, para siswa dipaksa untuk beli semua, dan walaupun butuh satu pakaian di suruh untuk bayar komplit," ujar sumber lainnya.

Kepala SMPN 1 Gianyar, Ni Putu Wiwik Mayuni saat dikonfirmasi terkait polemik ini, mengatakan di SMPN 1 Gianyar telah ada paguyuban kelas orangtua siswa. Terkait pengadaan seragam ini, juga berada di ranah orangtua. Pihaknya selama ini hanya membantu memfasilitasi tempat. 

"Kami dari pihak sekolah hanya membantu fasilitas tempat, karena dari hasil rapat orangtua siswa dengan komite kemarin, orangtua siswa meminta supaya mobilitas orangtua siswa gampang untuk mengambil seragam," ujarnya.

Soal polemik yang muncul saat ini, kata dia, hal tersebut bukan ranah pihak sekolah. Namun Wiwik menegaskan ini bukan suatu bentuk lepas tanggung jawab. "Soal polemik, mungkin sebaiknya tanyakan langsung pada pihak konveksi, karena pihak sekolah tugasnya hanya melayani anak-anak di bidang pendidikan.

"Kalau lepas tangan sih tidak, karena kemarin kan sudah kesepakatan bahkan sudah ada berita acara dan kesepakatan bersama dengan orangtua bahwa nanti terkait informasi pelayanan untuk orangtua dan anak-anak itu, sudah langsung dari perwakilan peguyuban kelas," ujarnya.

Sedangkan menurut penjelasan dari vendor/konveksi penyedia seragam sekolah yakni Trinadi Garmen, bahwa dari pihaknya tidak pernah sekalipun mewajibkan siswa mbeli seragam yang disediakan. Pihaknya ditunjuk sebagai penyedia seragam sekolah di SMPN 1 Gianyar karena memang memberikan harga paling murah tetapi tetap menjaga kwalitas. "Bisa dicek ke sekolah lainnya berapa harga seragam sekolah, kami tidak hanya penyedia seragam sekolah baru kali ini saja. Sudah banyak sekolah yang kami tangani," beber pemilik Trinadi Garmen, Jero Mangku Komang Susana.

Dijelaskannya, diawal kesepakatan penyediaan seragam sekolah sudah dijelaskan pembagian akan dilakukan beberapa kali dan hari ini (Senin, 14 Oktober 2024) adalah yang terakhir dan selesai semuanya. Dari beberapa seragam yang disediakan, pesanan terbanyak adalah seragam endek khas sekolah. "Mungkin karena banyak siswa yang sudah memiliki seragam wajib sekolah lainnya dari kepunyaan kakaknya atau sudah membeli diluar," tuturnya. Jro Mangku Susana juga menambahkan, untuk selanjutnya akan menerima dan siap kapanpun seragam sekolah yang diperlukan oleh siswa karena sudah memilik desain dan logo dari SMPN 1 Gianyar.

"Jika ada yang perlu membeli tambahan 1 seragam atau lainnya akan kami layani kapanpun. Kami juga memiliki anak asuh dari keluarga kurang mampu yang kami sekolahkan, jadi kami tahu bagaimana menyiapkan keperluan sekolah," ujarnya. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\