Penguatan Ekosistem Subak, Tim Kemendikbudristek Audiensi ke Pj Bupati Gianyar
Jumat, 11 Oktober 2024
21:03 WITA
Gianyar
1423 Pengunjung
Bupati Gianyar terima audensi Tim Kemendikbudristek RI Kamis (10/10). sumber foto : ist/SD
Gianyar, suaradewata.com- Penjabat (Pj) Bupati Gianyar, Dewa Tagel Wirasa menerima audensi Tim Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI terkait Penguatan Ekosistem Subak, Kamis (10/10) di Ruang Kerja Pj. Bupati Gianyar. Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti menuturkan bahwa penguatan ekosistem subak, untuk memastikan implementasi dari manajemen efektif lanskap budaya di Provinsi Bali.
Diterangkan Irini Dewi bahwa kerentanan warisan budaya sistem subak karena adanya tekanan pembangunan dan tanggap pengelolaan seperti kurangnya dukungan pertanian tradisional ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta tingginya konversi lahan, dan berkurangnya sawah akibat alih fungsi.
“Ada juga tekanan alam dan tanggap bencana seperti berkurangnya luas lahan, berkurangnya debit air danau tamblingan, bertambahnya polusi air tanah, serta rendahnya komitmen konservasi lingkungan alam, dan layanan lingkungan, serta sustainable use atau tingginya tekanan pariwisata. Dan tingginya alih profesi petani serta turunnya daya tarik profesi petani,” tuturnya.
Dalam penguatan sistem subak, Kemendikbudristek menyusun 7 klaster aktivasi. Pertama dari segi budaya atau cultural yaitu melestarikan sistem subak dan aspek-aspek sosial budaya pelestarian alam dan kebudayaan. Kedua ada ekologi, yaitu melestarikan lingkungan alam dan pertanian tradisional di Bali melalui promosi kelestarian alam dan praktik pertanian tradisional ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Ketiga knowledge atau pengetahuan yang menghargai nilai dan makna sistem subak melalui platform berbagai pengetahuan tentang sumber air, serta tangkapan dan alirannya. Keempat ada gastronomi yaitu menghargai sawah dan sistem subak di Bali melalui promosi bahan baku hasil primer dan sampingan pertanian dan kuliner khas Bali,”imbuhnya.
Lebih lanjut Irini menambahkan klaster ke lima adalah sport yang memiliki makna menghargai lingkungan alam dan pertanian melalui promosi permainan dan olahraga tradisional. Keenam ada Entertainment dengan memperkaya keberlanjutan subak melalui penyelenggaraan perayaan dan atau upacara adat digabungkan hiburan pertunjukan seni tradisional dan festival rakyat. Serta yang ketujuh ada publikasi, memasyarakatkan nilai dan makna sistem subak dan signifikan landscape Budaya Provinsi Bali melalui penerbitan karya akademik, atau peliputan media.
Audensi tersebut juga dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan komitmen untuk menjaga keberlangsungan subak di Bali serta mendukung pelaksanaan Subak Spirit yang nantinya akan dilakukan kick off pada tanggal 9 November mendatang di Jatiluwih.
Pj. Bupati Gianyar yang menerima langsung audensi dari Tim Kemendikbudristek mendukung penuh keberlangsungan Subak Spirit di Jatiluwih serta memaparkan berbagai inovasi untuk menjadikan petani sebagai subjek. Dewa Tagel memberikan contoh di Subak Pulagan Tampaksiring agar dibuatkan jalur trekking untuk meningkatkan nilai tambah petani.
“Misalnya di Subak Pulagan Tampaksiring, kita buat jalur trekking atau bersepeda, namun kita buatkan portal untuk pintu masuknya dan yang masuk dikenakan tarif, sehingga petani mendapatkan income dan dapat terbantu secara biaya dalam pelestarian budaya,” pungkas Dewa Tagel. rls/gus/adn
Komentar