Di Tengah Terjangan Angin Puting Beliung, Semangat GP Bali Justru Semakin Berkobar
Kamis, 10 Oktober 2024
12:12 WITA
Jembrana
1956 Pengunjung
Komunitas GP Bali memberikan bantuan sembako kepada para korban. sumber foto: ist/SD
Jembrana, suaradewata.com- Bencana puting beliung yang melanda Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkar Agung, Kabupaten Jembrana pada 9 Oktober 2024 meninggalkan duka yang cukup dalam. Sebanyak 14 rumah warga dan 1 Balai Subak mengalami kerusakan serius akibat terjangan angin kencang yang datang tiba-tiba. Meski bencana ini merusak banyak bangunan, semangat gotong royong dan kepedulian sesama justru semakin menyala di tengah cobaan ini.
Sebagai wujud kepedulian dan solidaritas, Komunitas Tanam Tuwuh dari Generasi Penerus Bali (GP Bali) bergerak cepat untuk memberikan bantuan sembako kepada para korban. Bantuan yang disalurkan berupa beras, minyak goreng, mie instan, dan kebutuhan pokok lainnya. Selain memberikan bantuan materi, kedatangan komunitas ini juga memberikan dukungan moral yang sangat dibutuhkan para korban untuk bangkit dari keterpurukan.
"Di saat-saat seperti ini, yang paling penting adalah memastikan bahwa mereka tidak merasa sendirian. Kehadiran kami bukan hanya untuk menyalurkan bantuan, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa masyarakat Bali selalu bergandengan tangan menghadapi tantangan apa pun." ujar Diana Ketua Komunitas Tanam Tuwuh bersama Seniasih Giri Prasta dan anggota DPRD Provinsi Bali Made Sumiati,saat menyerahkan bantuan kepada para korban di lokasi kejadian.
Bantuan tersebut disambut haru oleh para warga yang rumahnya terdampak. Salah satu korban yang rumahnya rusak di bagian atap, menyampaikan rasa terima kasihnya. "Kami sempat bingung harus mulai dari mana untuk memperbaiki kerusakan ini, tapi dengan adanya bantuan ini, kami merasa ada yang memperhatikan dan membantu meringankan beban kami," ujarnya.
Selain memberikan sembako, Komunitas Tanam Tuwuh juga membuka kesempatan bagi masyarakat luas yang ingin berpartisipasi dalam membantu para korban. Mereka mengajak seluruh elemen masyarakat, baik individu maupun organisasi, untuk bersama-sama meringankan beban para korban dengan cara memberikan bantuan, baik dalam bentuk donasi, tenaga, maupun dukungan lainnya.
"Gotong royong adalah akar dari budaya kita. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk menunjukkan bahwa di tengah bencana pun, semangat kebersamaan dan saling peduli masih menyala kuat. Mari kita ulurkan tangan, sekecil apa pun bantuan kita, pasti akan sangat berarti bagi mereka yang sedang berjuang," tambah Seniasih Giri Prasta.
Bencana alam memang tak bisa diprediksi, tapi respons dan solidaritas kita sebagai sesama bisa menjadi penentu seberapa cepat para korban bisa pulih dari trauma. Bantuan dari Komunitas Tanam Tuwuh ini adalah bukti nyata bahwa di setiap cobaan, selalu ada kebaikan yang hadir. Aksi gotong royong seperti ini diharapkan bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk ikut serta dan saling membantu.
"Mari bersama kita nyalakan kembali harapan dan semangat warga Lingkungan Samblong. Dengan kepedulian dan gotong royong, tidak ada tantangan yang tidak bisa kita hadapi." Tutup Diana.rls/adn
Komentar