PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Aktivitas Buldozer di Sempadan Sungai Petanu Warga Takut Taman Subak Petanu Jadi Korban

Senin, 16 September 2024

17:18 WITA

Gianyar

1697 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Aktivitas pengerukan oleh buldozer di sempadan Sungai Petanu membuat warga sekitar menjadi was-was akan menyebabkan Taman Subak Petanu longsor, ist.

Gianyar, suaradewata.com - Aktivitas pengerupakan sempadan sungai Petanu yang berlokasi di wilayah Desa Batuan, Sukawati, Gianyar menjadi perhatian warga. Sebab sebelumnya aktivitas serupa juga terjadi di sempadan Sungai Petanu bagian hilir yang dilakukan perusahaan yang bergerak di bidang olahraga dinyatakan melanggar oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida.

Penuturun warga yang tidak mau disebutkan namanya tersebut, mengatakan sebelum aktivitas tersebut dimulai, penertiban terhadap penggali batu padas cukup gencar. Akibat penertiban itu penggali batu padas mulai berkurang. "Penggali batu padas berkurang, memberikan rasa aman kepada warga dan pengguna jalan. Sebab jalan tersebut sudah pernah putus karena maraknya pengalian batu padas dan getaran kendaraan," ujar warga.

Namun setelah berkurangnya para penggali batu padas kini muncul aktivitas pengerukan. Warga tidak tau akan di gunakan untuk apa. Sosialisasi juga sangat minim. "Kami takutnya Taman Subak Petanu yang di buat Bupati Mahayastra yang berada di atas aktivitas pengerukan dan jalan yang belum genap lima tahun selesai dibangun terkena dampakya, semoga saja tidak jebol lagi," jelas warga.

Warga itu pun menegaskan tidak ada maksud lain, selain keprihatinannya jika nanti berdampak pada jalan dan bangunan pemerintah yang sudah ditata bagus. Sebeb dari pihak desa dinas pun katanya tidak tau. "Pihak desa juga tidak tau, warga kan bingung jadinya, tapi jika sudah ada izin dan kelayakanya kami cukup senang apa lagi nanti bisa membuka lapangan pekerjaan baru, " ungkapnya.

Dikonfirmasi hal tersebut, Perbekel Desa Batuan, Ari Anggara, Senin (16/9) mengaku tidak tau aktivitas tersebut akan dijadikan apa. Pihaknya mendapati aktivtas pengerukan itu sudah berjalan. Perbekel termuda di Gianyar ini pun menyerahkan kepada yang membidangi perizinan. Sebab pemerintah desa tidak dilibatkan dalam perizinan.

"Wenten perijinan nika, sudah tyang konfirmasi ke yang bersangkutan melalui Pak Kelihan. Coba konfirm ke pemberi ijin nya nggih. Dalam kapasitas Pemdes, beberapa perijinan  sudah tidak dilibatkan," ungkapnya.

Kepala sat pol PP Gianyar I Made Watha juga mengakui yang membidangi tersebut merupakan dinas perizinan. Sementara sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait aktivitas pengerukan tersebut. "Belum ada laporan, nanti tim cek lok, untuk itu coba konfirmasi dengan dinas Perijinan dan PUPR dulu," ujar Watha. tim/ari


Komentar

Berita Terbaru

\