PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Sektor Pariwisata Meningkat, PAMTS Dapatkan Pemasukan 7 Miliar per Bulan

Kamis, 12 September 2024

16:36 WITA

Gianyar

1691 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Kantor PDAM Gianyar

Gianyar, suaradewata.com – Menginjak HUT ke-32, PDAM Gianyar atau Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani (PAMTS) Gianyar telah bertransformasi menjadi perusahaan plat merah milik Pemkab Gianyar yang kinerja patut diacungi jempol. Pasalnya PAMTS mendapatkan nilai 3,86 poin dalam penilaian kinerja PDAM seluruh Indonesia.

Sempat terdampak parah saat pandemi covid-19, kini pendapatan PAMTS telah membaik, karena meningkatnya perkembangan dunia pariwisata. "Pasca covid-19, dunia pariwisata jauh lebih bagus. Homestay sampai hotel bintang kami dengar sampai kewalahan melayani tamu. Kabar baiknya, pertumbuhan pembayaran tagihan air makin bagus, mereka yang sebelumnya menunggak sekarang sudah bisa membayar. Yang nunggak tinggal 3 persen dari 60.862 pelanggan," ujar Dirut PAMTS Gianyar, I Made Sastra Kencana, Kamis (12/9).

Sastra menjelaskan, rata-rata pendapatan PAMTS Gianyar per bulan mencapai Rp 7 miliar. Hal tersebut pun sangat disyukuri Sastra, karena antara anggaran dengan pendapatan persentasenya lebih tinggi pendapatan. "Pendapatan kita 101 persen. Asumsi pendapatan kita sampai akhir tahun sekitar Rp 82 miliar," ujarnya.

Dibeberkannya, pendapatan terbesar PAMTS datang dari daerah pariwisata Ubud. "Dari 60.862 pelanggan, yang mempengaruhi pendapatan kita naik adalah dunia usaha pariwisata, hotel, khususnya di Ubud. Di bulan September saja pendapatan dari sana sudah Rp 1,79 miliar," ujarnya.

Sastra mengatakan, PAMTS saat ini memiliki bangunan gedung seluas 300meter persegi berlantai dua di area kantor yang terletak di Jalan Astina Timur, Gianyar. Bangunan tersebut terdiri dari ruang audit, aula pertemuan, ruang dewan pengawas hingga pembesaran ruang retribusi, serta peralatan yang memudahkan staf bekerja.

Terkait kebocoran air masih terjadi sebesar 33 persen. Persentase tersebut dihitung dari jumlah produksi sampai ke konsumsi pelanggan sebesar 1,7 juta kubik per bulan. "Dari 1,7 juta kubik itu, yang terkonsumsi 1,1 juta kubik per bulan. Karena itu, kebocoran kita sekitar 33 persen. kebocoran akibat banyak instalasi perpipaan yang usianya sudah tua dan perlu pergantian. Untuk perbaikan memerlukan dana yang besar. Progres perbaikan kita maksimalkan 2 persen per tahun," ujarnya. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\