Siswa Masih Belajar di Luar Kelas, Gedung Sekolah Rusak Rencana Rehab di Tahun 2025
Rabu, 24 Juli 2024
07:58 WITA
Klungkung
1406 Pengunjung
Kondisi Sekolah dan Suasana Belajar SD Negeri 2 Batumadeg. sumber foto : ars/adn
Klungkung, suaradewata.com -Tiga bulan sudah berlalu sejak viral di bulan April 2024, namun siswa SD Negeri 2 Batumadeg, Nusa Penida hingga hari ini masih belajar di luar kelas. Hal ini disebabkan kerusakan yang terjadi pada bangunan kelas hingga menyebabkan atap menjadi jebol. Wakil Ketua DPRD Klungkung I Wayan Baru mengungkapkan kekecewaannya terhadap respon dari pemerintah yang dinilai tidak menindaklanjuti permasalahan tersebut. Menurutnya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Klungkung harus bisa memberikan tempat yang layak agar siswa tidak berlama-lama belajar di luar kelas.
Wayan Baru mengungkapkan, pasca ia menyampaikan kondisi SD Negeri 2 Batumadeg pada rapat kerja bersama dinas terkait di bulan April, hingga saat ini belum ada aksi yang dilakukan.
"udah berkomunikasi, bersangkutan janji turun, tapi tidak ada tindak lanjutnya. Sampai skarang tidak ada tindak lanjut siswa masih belajar di luar gedung," Ucap Wayan Baru, Selasa (23/7/2024).
Selain masalah bangunan yang tak kunjung diperbaiki, sampai saat ini Disdikpora dinilai belum memberikan solusi untuk para siswa yang belajar di luar kelas. Menurut Wayan Baru belajar di luar kelas dirasa sangat membahayakan mengingat kondisi angin kencang yang dapat mengganggu proses pembelajaran. Selain itu juga dapat mengganggu kesehatan siswa jika dibiarkan belajar di luar kelas terus menerus. "Sekarang lagi musim angin keras. Tidak mau anak didik jadi korban, dinas terkait harus segera tindak lanjut gedung sekolah yang jebol tersebut," harap Wayan Baru.
Wayan Baru berharap kepada Pj Bupati Klungkung untuk turun tangan menindaklanjuti masalah sekolah jebol ini. Sebab, menurut Wayan Baru Pj Bupati saat ini belum menunjukan kinerja yang diharapkan. Permasalahan yang terjadi belum teratasi dan belum ada perubahan.
Sementara itu Kadisdikpora Kabupaten Klungkung I Ketut Sujana mengatakan pihaknya merencanakan perbaikan gedung kelas yang teranjam ambruk tersebut pada anggaran APBD induk tahun 2025. Hal ini dilakukan mengingat waktu pelaksanaan pada anggaran perubahan dirasa tidak cukup untuk melaksanakan pengerjaan fisik. "Semoga tahun anggaran 2025 kira Rahab suksma," tutur Ketut Sujana.
Kepala Sekolah SD Negeri 2 Batumadeg I Wayan Sadra saat dikonfirmasi mengakui bangunan sekolah sudah tidak layak digunakan lagi dan sangat membahayakan para siswa. Meski begitu, proses pembelajaran di sekolah harus tetap dilaksnaakan. Pihaknya mengambil kebijakan belajar di luar kelas karena kondisi bangunan sekolah yang sangat membahayakan. "Agar proses belajar mengajar bisa berjalan, kami mengambil langkah dengan memanfaatkan serambi depan untuk mereka belajar, itu pun dengan perasaan was-was, kalau atapnya nanti jebol seketika," bebernya.
Wayan Sadra mengaku sebenarnya kondisi satu bangunan di sekolahnya tersebut sudah dilaporkan dan pihaknya telah mengajukan proposal di tahun 2023 untuk perbaikan. Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Guru di sekolah itu pun tidak berani mengambil resiko mengajar di dalam kelas karena kondisi atap yang terlihat sudah jebol. "Satu unit gedung sekolah kami mengalami kerusakan atap, dmna guru-guru kami takut melaksanakan tugas mengajar di dalam ruang kelas," terangnya.
Pihaknya berharap agar pibak terkait dapat memberikan solusi buat siswa-siswi kami agar proses belajar mengajar bisa berjalan seperti sebelumnya. "Untuk sementara siswa kami belajar dengan fasilitas sedanya agar proses belajar mengajar tidak terputus dan tersendat yang berakibat materi pelajaran tisak bisa diajarkan secara maksimal," tambahnya.ars/adn
Komentar