Meski Cabor Baru, Korfball Bali Gaspol Menuju PON 2024
Rabu, 03 April 2024
13:05 WITA
Klungkung
2142 Pengunjung
Ketua Umum PKSI Bali, I Wayan Rapiyasa sosialisasi Cabor Korfball di GOR Koni Klungkung, Selasa, (02/04/2024). red/SD/ist
Klungkung, suaradewata.com - Meski relatif baru, namun cabang olahraga (cabor) Korfball kini mulai banyak diminati di Bali. Pengprov PKSI (Persatuan Korfball Seluruh Indonesia) Bali secara terus menerus dan gencar melakukan sosialisasi dan mempersiapkan atletnya untuk berlaga pada PON XXI/2024 Aceh-Sumut mendatang.
Seperti yang dilakukan di GOR Koni Klungkung, Selasa, (02/04/2024) dimana PKSI Bali mensosialisasikan cabang olahraga Korfball sekaligus memperkenalkan atlet dan pelatih menuju PON 2024 bersama guru-guru di Kabupaten Klungkung. Kehadiran olahraga Korfball menjadi menarik bagi warga Bali, khususnya di Klungkung, mereka antusias akan cabor ini terutama pada kalangan guru-guru olahraga. “Kami mengapresiasi, karena olahraga ini sangat menarik,” ucapnya.
Ketua Umum PKSI Bali, I Wayan Repiyasa yang terjun langsung dalam acara tersebut menegaskan Korfball di Provinsi Bali adalah tergolong olahraga baru, namun sudah masuk PON 2024. Hal itu kata dia tentu melalui tahapan BK PON yang sangat ketat persaingannya. “Kini Bali sudah masuk karena ini termasuk baru, sehingga sangat berpotensi untuk berkembang pesat di Bali,” ucapnya. Untuk itu Rapiyasa mengajak semua pihak termasuk masyarakat untuk ikut ambil bagian dan mensupport cabang olah raga yang termasuk baru di Bali ini. “Kami yakin olah raga ini dimanati, untuk itu kami akan terus lakukan sosialisasi, sekaligus menyiapkan atlet terbaik yang akan berlaga dalam PON 2024,” tegas Rapiyasa.
Sementara Ketua Koni Klungkung Wayan Subamia mengaku sangat antusias, dan pihaknya menargetkan segera bisa terbentuk di kabupatana Klungkung. “melihat dari cabor ini memang bisa cepat berkembang di kalangan siswa khususnya untuk di sekolah,” harap Subamia.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kadisdikpora Bali diwakili Cokorda Raka Satria Wibawa, Ketua KONI Klungkung, Wayan Subamia, Kadisdikpora Klungkung diwakili I Wayan Suwarta.
Untuk diketahui Olahraga Korfball adalah olahraga jenis campuran yang pada awalnya diciptakan oleh direktur sekolah Belanda disebut Nico Broekhysen pada tahun 1901. Di Belanda, “Korf” adalah keranjang, sehingga olahraga yang mempertahankan akarnya ke Belanda dan tidak tumbuh secepat netball atau basket, permainan semacam ini.
Korfball dimainkan oleh dua tim dari empat pria dan empat wanita di lapangan persegi panjang dengan dimensi 40m x 20m. Bidang ini dibagi menjadi dua wilayah 20 m x 20 m dengan posisi keranjang silinder mendukung, terbuka di kedua ujungnya, dengan tepi keranjang 3,5 m di atas tanah. kepala adalah sepertiga jarak dari belakang setengah dari zona tersebut. Bola mirip dengan bola yang digunakan dan tujuan dari permainan ini adalah untuk mencetak gol dengan melemparkan bola ke keranjang dari atas ke bawah. rls/red
Komentar