Menjaga Toleransi Umat Beragama Jelang Nyepi dan Puasa
Kamis, 25 Januari 2024
21:30 WITA
Gianyar
1682 Pengunjung
Ketua MDA Kecamatan Sukawati, I Nyoman Gamia. ist/sd
Gianyar, suaradewata.com - Perayaan Hari Nyepi bagi umat Hindu dan awal Puasa bagi umat Muslim tahun ini berlangsung bersamaan. Untuk itu, sikap toleransi antar umat beragama sangat diperlukan sebagai antisipasi benturan maupun berita-berita negatif yang bisa menganggu kamtibmas khususnya di Kecamatan Sukawati, Gianyar.
Indonesia merupakan negara yang mengakui keragaman agama yang dianut penduduknya, diantaranya Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghocu. Adanya keberagaman tersebut, tentunya menjadi tantangan bagi pemerintah sekaligus potensi yang perlu dijaga serta dilestarikan dengan menerapkan nilai-nilai dari Pancasila, terutama sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dalam implementasinya diperlukan sikap toleransi antar umat beragama, yang mengandung arti sikap saling menghargai antar pemeluk agama.Toleransi dalam beragama ini dapat diwujudkan dengan berbagai bentuk diantaranya menghormati agama yang diyakini oleh orang lain, tidak memaksakan keyakinan agama dan tidak memandang rendah agama lain. Penerapan toleransi ini akan meminimalisir terjadinya konflik antar umat beragama serta mewujudkan persatuan dan kesatuan tanpa memandang perbedaan latar belakang agama.
Toleransi umat beragama di Bali sendiri khususnya di Gianyar, sudah terjadi sejak lama. Dimana saat perayaan hari besar keagamaan yang sering berbarengan perayaannya. Seperti tahun 2024 ini, Hari Raya Nyepi umat Hindu berbarengan dengan awal ibadah Puada umat Muslim. Umat Muslim di Kecamatan Sukawati sudah menyepakati tidak akan melakukan shokat Tarawih di Musholla tetapi di rumah masing-masing. Begitu pula umat Hindu di Kecamatan Sukawati yang dikatakan oleh Ketua MDA Kecamatan Sukawati, I Nyoman Gamia yang mengatakan akan mengikuti setiap imbauan dari Pemerintah terkait pelaksanaan Hari Raya Nyepi yang berbarengan dengan Puasa. "Demi menjaga kerukunan antar umat beragama dan menjaga hubungan baik yang terjalin sejak lama dengan warga Muslim yang ada di wilayah Sukawati. Toleransi antar umat beragama tercipta sehingga tatanan kehidupan di masyarakat jauh dari konflik agama maupun isu SARA," pungkasnya. gus/ari
Komentar