PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pemkab Tabanan Gelar Karya Agung Usai Renovasi, Siapkan Anggaran Rp3 Miliar

Jumat, 15 Desember 2023

20:00 WITA

Tabanan

1718 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Pemkab Tabanan Gelar Karya Agung Panca Wali Krama, Pedudusan Agung, Menawa Ratna, Memungkah, Melaspas Lan Ngenteg Linggih, Siapkan Anggaran Rp3 M

 

Tabanan, suaradewata.com - Rampungnya renovasi Padmasana dan tembok penyengker Kantor Bupati Tabanan serta Rumah Jabatan Bupati membuat Pemkab Tabanan saat ini bersiap menyongsong Karya Agung Panca Wali Krama, Pedudusan Agung, Menawa Ratna, Memungkah, Melaspas Lan Ngenteg Linggih. 

Karya Agung ini puncaknya digelar pada tanggal 27 Desember 2023 mendatang namun Eedan Karya sudah dimulai sejak September 2023. Seperti halnya Jumat (15/12/2023) berlangsung prosesi Upacara Ngentegang Manik Galih, Ngingsah lan Nyanging Nancep Sunari. 

Sekda Tabanan, I Gede Susila, menuturkan bahwa untuk rangkaian pelaksanaan Karya Agung Ngenteg Linggih di area Kantor Bupati Tabanan telah dimulai sejak Buda Pon Tambir tanggal 29 September 2023 dengan serangkaian prosesi seperti upacara Ngingsiran, Mrelina dan Nganyut ke Segara. Puncak karya jatuh pada  Anggara Umanis Landep tanggal 27 Desember 2023 bertepatan dengan Purnamaning Sasih Kepitu. Keseluruhan rangkaian karya akan berakhir pada Buda Wage Warigadian (7/2/2024) dengan melaksanakan prosesi Upacara Tutug Bulan pitung Dina.

"Sedangkan prosesi upacara hari ini kita melaksanakan Upacara Ngentegang Manik Galih, Ngingsah lan Nyanging Nancep Sunari. Kalai besok ada prosesi Nyamuh lan Metanding sekaligus persembahyangan Rahina Saraswati," tegasnya. 

Sedangkan sebelumnya sudah digelar Upacara Ngedegang Pangrajeg Karya dilaksanakan pada Rabu (13/12/2023) yang menyuguhkan berbagai kegiatan sakral, seperti Tapini, Guru Dadi, Sang Hyang Rare Angon, Pengalang Sasih dan Melaspas Wewangunan Karya. Upacara ini dipimpin oleh Ida Pedanda Oka Sukawati Manuaba dari Griya Taman Sari Tabanan.

Lebih lanjut, Sekda Susila menyebutkan jika dalam Karya Agung ini Pemkab Tabanan menyiapkan anggaran sebesar Rp3 Miliar yang di plot dari APBD Kabupaten Tabanan. Dana tersebut, dikatakan Susila digunakan untuk biaya upakara dan wewalungan (hewan korban, yang terdiri dari Kerbau, Sapi dan Kijang) yang akan digunakan selama proses upacara.

Upacara ini, nantinya dikatakan Susila akan melibatkan sebanyak 34 sulinggih yang berasal dari Kabupaten Tabanan ataupun yang berasal dari luar Kabupaten Tabanan. Selain melibatkan seluruh pegawai baik ASN dan Non ASN di lingkungan Pemkab Tabanan, upacara ini juga melibatkan pihak Desa Adat Kota Tabanan sebagai bagian dari pelaksanaan ritual ini.

"Dilibatkannya pihak Desa Adat Kota Tabanan dalam pelaksanaan upacara ini, karena wilayah Kantor Bupati ini berada di wewidangan (wilayah adat) Desa Adat Kota Tabanan, sehingga krama (warga) Desa adat kami libatkan dalam prosesi ini," lanjutnya.

Adapun pelaksanaan karya ini sebagai bentuk yadnya yang bertujuan untuk mengukuhkan kembali kedudukan atau linggih Niyasa tempat suci sebagai pemujaan Ida Sang Hyang Widi, mengingat telah rampungnya pembangunan di sejumlah titik di Kantor Bupati Tabanan seperti Padmasana Kantor Bupati Tabanan, Rumah Jabatan Bupati Tabanan, Penyengker, Candi Bentar dan perbaikan fasilitas kantor lainnya. Apalagi upacara serupa dilaksanakan terakhir sekitar 70 tahun yang lalu. 

Diharapkan, keseluruhan upacara dapat berjalan lancar dan sukses sesuai dengan rencana, sehingga berkah Ida Bhatara dapat menghampiri Padmasana Kantor Bupati Tabanan dan Rumah Jabatan Bupati Tabanan, memberikan keselamatan, kedamaian, kerahayuan, ketenangan serta kesejahteraan kepada Bupati serta seluruh jajaran serta seluruh masyarakat Tabanan. 

Sementara itu, Bendesa Adat Kota Tabanan, I Gusti Ngurah Gede Siwa Genta, yang ditunjuk sebagai Ketua I Panitia Karya, menyatakan jika 24 banjar yang ada di wilayah Desa Adat Kota Tabanan terlibat dalam ritual ini.

"Kami dari Desa adat yang terdiri dari 24 banjar terlibat aktif dalam prosesi karya ini. Sehingga nanti jika proses karya memerlukan keterlibatan Krama baik itu dalam ritual mepeed dan lain sebagainya, kami sudah siap," tandasnya. ayu/yok


Komentar

Berita Terbaru

\