Distributor Berupaya Ketersediaan Beras Ditengah Kenaikkan Harga
Selasa, 26 September 2023
14:20 WITA
Gianyar
1553 Pengunjung
Distributor beras tetap berupaya menjaga ketersediaan beras ditengah harga beras yang semakin tinggi. SD/ist
Gianyar, suaradewata.com - Kenaikan harga beras disebabkan oleh harga gabah/beras tinggi di musim gadu yakniJuni-September, ketimbang di musim panen raya dimana hal tersebut merupakan siklus normal. Harga gabah kering di petani berkisar Rp 5.000 per kg, namun faktanya, harga di pasaran sudah jauh rata – rata mencapai Rp 6.000 – 7.000 per kg.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi terhadap terjadinya kenaikan harga beras antara lain, dengan perkiraan produksi beras yang menurun yang mengakibatkan antara pasokan dan kebutuhan yang tidak seimbang berujung pada ekspektasi harga yang naik. Faktor lainnya dari El Nino yang dampaknya cukup besar pada sektor pertanian. Faktor berikutnya, dinamika global yang tercermin dari kebijakan negara-negara eksportir beras yang cenderung restriktif. Salah satunya India yang menutuskan menutup ekspor beras non-basmati pada Juli lalu berdampak pada kenaikan harga beras, terutama negara-negara yang selama ini tergantung pada beras impor.
Untuk Kabupaten Gianyar sendiri, hasil panen padi di tingkat petani mengalami surplus, namun demikian sebagian besar Gabah petani dibeli oleh tengkulak gabah dari luar Bali dengan harga yang cukup mahal sehingga menguntungkan para Petani. Dengan adanya hal tersebut menyebabkan tengkulak lokal tidak bisa bersaing harga dengan tengkulak luar Bali sehingga menyebabkan ketersediaan gabah di tengkulak lokal sedikit.
Menyikapi hal tersebut Wayan Karwita, salah satu distributor Beras di wilayah Kabupaten Gianyar menyampaikan, meskipun harga beras cukup tinggi, ia tetap berusaha untuk menjaga ketersediaan beras, mengingat Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. "Situasi seperti ini merupakan hal yang normal, sifatnya hanya sementara, dan pihak pemerintah kedepannya pasti akan melakukan langkah – langkah untuk menstabilkan kembali harga beras," kata Karwita saat dikonfimasi, Selasa (26/9). rls/gus/ari
Komentar