Bupati Sanjaya Apresiasi Konsep Yadnya yang Dijalankan Krama Desa Adat Cekik
Selasa, 01 Agustus 2023
16:00 WITA
Tabanan
1888 Pengunjung
Bupati Sanjaya mengikuti prosesi upacara Ngusaba Dalem Menawa Ratna Pedudusan Agung di Pura Dalem Cekik, Selemadeg, Tabanan. SD/rls
Tabanan, suaradewata.com – Peranan Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M dalam menunjukkan dukungannya terhadap pembangunan, terus dibuktikannya dengan turut hadir di tengah-tengah yadnya yang dibangun masyarakat. Seperti halnya saat Hari Raya Penampahan Galungan, tak juga menyurutkan semangat dan komitmennya dalam menjalankann tugas, selaku murdaning jagat Nyaksi Karya Uleman Nyaksi Karya Ngusaba Dalem Menawa Ratna Pedudusan Agung Dengan Tingkatan Madyaning Utama Ring Pura Dalem Desa Adat Cekik, Desa Dinas Cekik, Desa Berembeng Kecamatan Selemadeg Kabupaten Tabanan, Selasa (1/8).
Karya agung ini juga dihadiri oleh Jero Mangku Lanang dan Istri, Ketua DPRD Tabanan beserta anggota, Sekda Tabanan dan para OPD terkait, Para Kepala Bagian di lingkungan Setda Tabanan, Camat Selemadeg, Perbekel Desa Berembeng dan tokoh masyarakat setempat, Bendesa adat Cekik dan Bendesa Adat se-Kecamatan Tabanan.
Karya yang puncak acaranya jatuh pada Hari Raya Galungan, 2 Agustus mendatang ini dipuput oleh Ida Nabe Darmika Jaya dari Basang Be Perean dan telah sedemikian rupa dikonsepkan sejak 2 tahun silam. Di mana sumber dana yang digunakan dalam karya ini berasal dari urunan warga setempat yakni 187KK pengemong, dengan masing-masing biaya yang dikeluarkan sebesar 1,5 juta per KK dan juga penggalian dana oleh panitia persiapan karya.
Oleh sebab itu, dalam upacara yang disebut oleh orang nomor satu di Tabanan itu, sebagai upacara yang agung dengan persiapan yang luar biasa, Yadnya ini masuk dalam pelaksanaan karya yang utamaning utama atau karya yang satwika menurut sastra agama. Pihaknya juga menekankan karya yang dilangsungkan merupakan upacara yang “becik pisan”.
“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Tabanan memberikan apresiasi terhadap kebersamaan, kekompakan, semeton titiang, telah secara gotong-royong membangun yadnya yang terkonsepkan dengan baik. Apalagi sudah selama 2 tahun dirincikan, bayangkan itu sudah lama sekali tertata baik dari tata laksana, iuran, konsep gotong-royong membagi tugas, bahkan ada seksi pengalian dana, seksi upacara dan upakara luar biasa. Saya yakin kalau tidak terkonsepkan dari awal dengan baik, belum tentu yadnya ini bisa berlangsung baik” ujar Bupati Sanjaya. Baginya, berkat asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang betul-betul memberikan sinar suci terhadap semeton Desa Adat Cekik, sehingga karya ini bisa memargi antar labda karya sida sidaning don.
Bupati Sanjaya juga seraya berpesan agar sebagai generasi penerus, untuk selalu melakukan pelestarian dalam menjaga warisan budaya, adat istiadat dan agama. Apalagi melihat Kabupaten Tabanan sebagai wilayah yang sangat lengkap, dari pegunungan, pantai dan daratannya. “Tugas generasi sekarang ini adalah membangun, melestarikan warisan yang telah diwariskan leluhur-leluhur kita” Sebutnya.
Karya yang jatuh bersamaan pada Hari Raya Penampahan Galungan dimaknainya sebagai kemenangan bersama, dharma melawan adharma. “Di hari yang baik ini, saya juga mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, di Bulan Agustus ini juga kita menyambut kemenangan dan kemerdekaan Indonesia, juga kemerdekaan bagi umat hindu melalui hari raya Galungan dan Kuningan” ungkapnya. Pihaknya sembari berpesan dalam karya yang berlangsung ini untuk tetap menjaga kelestarian persatuan dan kesatuan di masyarakat. “Bangga sebagai orang Tabanan, karena Tabanan tidak hanya dibangun oleh pemerintah saja, tapi partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam membangun Tabanan yang kita cintai ini” imbuhnya.
Senada dengan sikap kebersamaan yang dikedepankan Bupati Sanjaya, selaku manggala karya dan bendesa adat, I Wayan Ardiana juga tunjukkan apresiasinya dalam persatuan yang ditunjukkan oleh warga desa adat cekik. Baik dalam pelaksanaan maupun dalam proses pembuatan sarana upakara, dilakukan secara bergotong-royong dan dibagi menjadi dua bagian, yakni upakara dibuat di pura dalam dan juga banten yang merupakan pesuan-pesuan dari warga. “Saya haturkan terima kasih kepada Bupati Tabanan beserta jajaran yang telah bersedia hadir, nyaksi dan membantu pembangunan dalam karya ngenteg linggih ini” tandasnya. rls/ari
Komentar