Ketut Sae Tanju, Resign Jadi Karyawan Pilih Berwirausaha, Sempat Gagal Tapi Kini Kelola Enam Usaha
Jumat, 02 Juni 2023
13:00 WITA
Tabanan
2821 Pengunjung
Pengusaha muda inspiratif, I Ketut Sae Tanju.
Tabanan, suaradewata.com – Jatuh bangun dalam merintis suatu usaha merupakan hal yang biasa dilalui para pengusaha. Kegagalan pun senantiasa membayangi, namun kegagalan merupakan suatu hal yang pasti dalam membuka usaha, sedangkan kesuksesan adalah bonus. Hal itu yang selalu dipegang teguh oleh I Ketut Sae Tanju, pengusaha muda yang bisa jadi inspirasi bagi generasi muda.
Pemuda kelahiran 2 April 1987 itu merupakan orang yang ada dibalik ketenaran Warung Dadi, The Joglo Beratan, Pork Poy Ribs dan sejumlah usaha lainnya. Jauh sebelum memutuskan untuk berwirausaha, pemuda yang akrab disapa Tanju ini menuturkan bahwa ia adalah seorang karyawan disebuah hotel. “Sejak usia 17 tahun saya sudah bekerja mulai dari jadi tukang cuci piring, housekeeping, kasir, resepsionis, lalu bellboy, jadi banyak hal yang sudah dicoba,” tuturnya.
Seiring berjalannya waktu, karir Tanju pun terus menanjak sampai kemudian ia pun menjadi Manajer di sebuah restoran pada usia 22 tahun dan pada usia 26 tahun ia sudah menjadi Eksekutif Manajer. Namun memegang jabatan tinggi diusia yang masih terbilang muda tidak membuat Tanju puas. Sebab di usia 30 tahun ia memiliki target untuk bisa menjadi pemilik usaha dan di usia 40 tahun ia harus bisa menjadi seorang investor. “Jadi keinginan berwirausaha tumbuh dalam diri ketika saya sudah mendapat posisi tertinggi pada perusahaan tempat saya bekerja,. Sehingga di usia 30 tahun saya memutuskan untuk resign dan masuk dunia wirausaha,” lanjutnya.
Selanjutnya di tahun 2017, ia pun mulai menjalani masa transisi dari yang sebelumnya merupakan Eksekutif Manajer di sebuah restoran besar dengan gajih tetap, kini mulai merintis usaha. Adapun usaha yang ia buat pertama adalah jasa konsultan manajemen dengan tujuan dapat membantu masyarakat Bali yang ingin memulai usaha. “Karena umumnya orang Bali itu punya modal, punya asset, tapi manajemennya kurang.Jadi saya memberanikan membuka jasa konsultan bagi teman-teman yang mau buka usaha terutama rumah makan, tim kita ada 11 orang,” sambung ayah dua orang anak tersebut.
Ia kemudian berfikiran untuk mengembangkan brand sendiri. Karena selama menjadi konsultan ia justru bekerja keras membantu kliennya untuk membesarkan brand mereka. Bahkan karena bekerja terlalu keras, ia sampai tidak menyadari jika dirinya lelah sampai mimisan. “Itu pertama kali dalam hidup saya, ada cairan (darah) menetes dari hidung saya saat saya duduk di kantor klien untuk membesarkan brand orang. Dari sana saya baru sadar kenapa lelah saya ini tidak untuk membesarkan brand saya sendiri?,” ceritanya.
Sehingga di tahun 2018 ia pun memutuskan untuk mendirikan Warung Dadi yang berlokasi di Jalan Jepun, Perumahan Griya Dhadi Idaman, Dauh Peken, Tabanan, yang berkolaborasi dengan investor. Warung Dadi sendiri langsung mendapatkan tempat dihati masyarakat karena selain menyajikan berbagai menu lezat dengan harga terjangkau, Warung Dadi juga menyediakan fasilitas seperti playground dan kolam berenang yang disukai anak-anak. Sehingga Warung Dadi pun menjadi salah satu lokasi pilihan untuk menghabiskan waktu dengan keluarga.
Setelah mendapatkan respon yang baik dari publik, ia pun mencoba peruntungan dengan membuka Warung Dadi Cabang Legian. Sayangnya akibat pandemi Covid-19, Warung Dadi Legian harus gulung tikar dan meninggalkan hutang yang cukup besar. “Jadi waktu itu saya kehilangan 1 usaha dan kehilangan 1 unit rumah sebagai konsekuensi dari ambisi kita untuk mengembangkan Warung Dadi,” lanjutnya.
Tapi kegagalan itu justru ia jadikan pecut untuk semakin memacu semangatnya dalam berwirausaha. Putra dari pasangan I Ketut Suasa Maha Yasa dan IGA Raka Suryaningrat itu pun justru mengambil langkah yang lagi-lagi sangat berani untuk membuka usaha lain yakni penginapan di wilayah Bedugul dengan nama The Joglo Beratan. “Saya melihat potensi pariwisata di utara cukup bagus, saat saya pulang kampong ke Singaraja saya lihat banyak yang berlibur ke utara untuk menghirup udara segar. Dan saya ingat ada orang pernah menawarkan saya lahan di pinggir danau Beratan dan akhirnya saya coba nego dan deal dengan menyewa lahan tersebut. Hingga lahirlah The Joglo Beratan,” sebut pria yang menyelesaikan pendidikan S1 di UNHI Denpasar dan S2 di STIE Triatma Mulya itu.
Selain itu, ia juga kembali berkolaborasi dengan rekan-rekannya untuk menciptakan rumah makan yang menyediakan makanan khas olahan babi bernama Pork Poy Ribs. Saat itu ia bersama rekannya bahkan langsung membuka tiga cabang sekaligus yakni di Tabanan, Dalung, dan Batubulan. “Kemudian saya juga dihubungi oleh Bagian Intel Kodam IX/Udayana untuk memanfaatkan tempat di pojok Sudirman Denpasar dengan membuka Terali Resto. Dan terakhir kita akan memunculkan usaha baru di Trans Studio Mall. Total ada 6 usaha yang saya kelola saat ini,” beber Tanju.
Hal ini menunjukkan jika kegagalan yang dialami suami dari Ni Komang Yuni Lestari itu justru tidak membuat dirinya jatuh dan terpuruk. Karena menurutnya memulai usaha tidaklah mudah. “Kegagalan adalah hal yang pasti, kegagalan adalah hal yang membuat kita lebih dewasa dan kegagalan akan membuka kecerdasan kita untuk mencari solusi dari permasalahan yang kita alami. Kegagalan lah yang pasti kesuksesan adalah bonusnya. Norok tiap bulan itu adalah bagian kita melatih mental, itu sudah biasa,” tegasnya.
Namun hal itu semualah yang kini mengantarkan ayah dari I Putu Sajatu Napas Tanju dan I Made Tuah Napas Tanju itu beserta keluarganya ada pada titik ini yakni memiliki sedikit kebanggaan bisa mempekerjakan lebih dari 50 orang karyawan dari sejumlah usaha yang ia kelola.
“Yang terpenting mari kita memiliki kemauan memiliki usaha setelah ada kemauan tugas kita adalah mencari kemampuan untuk mewujudkan usaha kita. Sehingga kita bisa jadi professional, membuka usaha tidak mudah kalau mudah semua orang bisa jadi pengusaha. Maka jadilah orang-orang sosial yang ada didalam ketidakmudahan itu, semangat pengusaha muda,” tandas pengusaha yang tergabung dalam HIPMI Tabanan tersebut. ayu/yok
Komentar