Pemkab Bangli Pecahkan Rekor Muri Penuangan Eco Enzym Terbanyak Di Danau Batur
Rabu, 31 Mei 2023
18:20 WITA
Bangli
1763 Pengunjung
Pemkab Bangli Pecahkan rekor MURI penuangan eco enzym terbanyak di Danau Batur.
Bangli, suaradewata.com - Pemkab Bangli berhasil memecahkan rekor MURI penuangan eco enzym terbanyak di Danau Batur, Kintamani. Penyerahan penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Direktur Museum Rekor Indonesia (MURI), Osmar Susilo kepada Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, bertempat di Pura Segara, Batur Kintamani, pada Rabu (31/5/2023).
Rekor Muri diberikan disela-sela penuangan serentak 20 ton cairan eco enzym dalam upaya penyelamatan danau Batur terutama didalam menekan pencemaran yang mengakibatkan menurunnya Baku mutu Kwalitas air di Danau Batur, serta pengembalian kembali fungsi Danau Batur sebagai fungsi sumber kehidupan bagi masyarakat Bangli dan Bali, khususnya dalam kebutuhan air. Penuangan Eco Enzym dilaksanakan oleh seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Bangli yang dipimpin langsung oleh Bupati Sang Nyoman Sedana Arta.
Acara tersebut juga dihadiri Anggota DPR RI, I Nyoman Parta, Deputi RID BRIN, Yopi, Kepala OPD di Jajaran Pemerintah Provinsi Bali, Kepala Balai Prasarana Provinsi Bali, Pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Bangli, seluruh ASN dilingkungan Pemkab Bangli, serta undangan lainnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli, I Putu Ganda Wijaya dalam laporannya menyampaikan, maksud dan tujuan dilaksanakannya penuangan eco enzyme adalah salah satu upaya untuk penyelamatan danau Batur. "Lokasi penuangan dibagi menjadi 6 titik. Termasuk di tengah danau Batur, dengan total penuangan hari ini sebanyak :20.211 liter," ujarnya. Penuangan tidak hanya dilaksanakan hari ini saja. Melainkan akan dilakukan secara kontinyu setiap dua Minggu sekali, dengan target penuangan sebanyak 237 ton.
Sementara Bupati Bangli dalam sambutannya menyampaikan, penuangan Eco-Enzyme yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bangli bersama seluruh komponen masyarakat, merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun Kota Bangli yang ke 819. "Kabupaten Bangli merupakan Kabupaten yang tidak mempunyai laut tapi mempunyai Danau merupakan Danau terbesar di Bali. Danau ini menjadi tumpuan utama secara alami sebagai cadangan air untuk Bali. Oleh karena itu perlu jaga dan kita lestarikan agar Danau Batur bisa terbebas dari berbagai macam pencemaran," ujarnya.
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Bangli telah melakukan berbagai upaya dalam melestarikan Danau Batur seperti penanganan gulma Eceng Gondok, Penertiban Keramba Jaring Apung, Penanganan Sampah dan air limbah ke Danau. "Tujuan penuangan Eco-Enzyme adalah untuk ikut merawat sumber mata air secara bergotong royong karena Eco-Enzyme bisa dibuat oleh semua orang dari bahan yang mudah di dapatkan dari sisa sayuran dan buah. Tetapi memberikan manfaat yang luar biasa," tegasnya.
Tentunya ini sejalan dengan Bangli Era Baru yang intinya bersama-sama mengurangi volume sampah dan mengubah sampah menjadi produk yang mempunyai nilai dan bermanfaat seperti Eco-Enzyme yang bisa didigunakan menjadi penyubur pertumbuhan tanaman atau fertilizer, mengobati tanah, membersihkan air yang tercemar dan pembersih yang bebas dari bahan kimia, mudah terurai, dan lembut.
"Eco Enzym yang di poduksi di Kabupaten Bangli saat ini sebanyak 237 Ton 563 liter yang dibuat secara swadaya oleh OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli, BUMD, Sekolah-sekolah, Pemerintahan Desa, PKK, Komunitas serta Masyarakat," tegasnya. Sesuai rencana, untuk penuangannya dilakukan bertahap yang dilaksanakan setiap dua minggu sekali dengan volume 20 ton 216 liter yang dimulai dari tanggal 31 Mei 2023 sampai dengan tanggal 14 Oktober 2023.
Sementara Wakil Direktur MURI, Osman Semesta Susilo menegaskan penuangan eco enzym merupakan kegiatan yang luar biasa. "Kegiatan ini sangat luar biasa. Sebab, ini menyangkut lingkungan hidup. Penuangan eco enzym terbanyak, ini juga belum pernah ada. Dan, ini yang pertama kali," tegasnya. Untuk itu, diharapkan kegiatan serupa akan terus berlanjut dan bisa diketoktularkan ke daerah lain yang menghadapi persoalan pencemaran danau di Indonesia. ard/adn
Komentar